TUBAN, (Ronggo.id) – Angka partisipasi masyarakat (Parmas) atau pemilih di Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Tuban gagal memenuhi target yang dipatok.
Ketua KPU Kabupaten Tuban, Zakiyatul Munawaroh mengatakan, angka Parmas di Pilkada kali ini tercatat sebanyak 69,4 persen, lebih rendah dari target yang dipasang sebesar 81 persen dari total 942.865 daftar pemilih tetap atau DPT.
Tingkat kehadiran masyarakat dalam pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur dan Bupati-Wakil Bupati Tuban ini juga turun dibandingkan dengan Pemilu yang diselenggarakan 14 Februari 2024 lalu.
“Angka partisipasi masyarakat pada Pemilu mencapai 85 persen, sedangkan di Pilkada kali ini hanya 69 persen,” kata Zakiyah usai Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara di Kantor KPU Tuban, Senin (2/12/2024).
Zakiyah mengklaim telah melakukan sosialisasi secara masif dalam rangka menarik minat masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Kami sudah melakukan sosialisasi yang masif, mulai dari KPU, PPK, PPS, bahkan oleh KPPS,” bebernya.
Menurut Zakiyah, minimnya angka partisipasi ini tak lepas dari tingkat kesadaran masyarakat itu sendiri. Hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR), baik KPU maupun Pemerintah Kabupaten Tuban.
“Sebenarnya ini bukan hanya PR KPU sebagai penyelenggara, tapi juga Pemerintah Kabupaten Tuban dan rekan-rekan media, untuk membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya demokrasi,” tuturnya. (Ibn/Jun).