Dua di Sumberpucung yang berada di , menjadi perbincangan di media sosial. Warga dua desa tersebut saling menutup jalan dengan memasang portal.

Dalam unggahan sebuah akun Facebook menujukan aksi penutupan jalan di dua desa tersebut. Portal dua desa itu saling berhadapan, seakan mereka tengah bersitegang. Desa yang satu menutup jalan dengan portal bambu. Sedangkan desa satunya lagi memasang batako atau membuat tembok pembatas.

Penutupan jalan tersebut dilakukan oleh warga Desa Sambigede dan Desa Senggreng. Dua desa ini saling bertetangga. Warga harus menggunakan akses jalan lain, setelah penutupan dilakukan kedua desa.

“Ada kesalahpahaman, sudah dikoordinasikan untuk dibongkar,” ungkap Camat Sumberpucung, Moch Sholeh, Minggu (10/5/2020).

Sholeh pun menegaskan, tindakan yang dilakukan beberapa warga tanpa sepengetahuan . Sehingga kemudian diputuskan untuk dilakukan pembongkaran portal.

“Tanpa persetujuan kepala desa, dan itu tidak di benarkan. Kok saling menutup jalan, kasihan warga lain tidak bisa lewat nanti,” tegas Sholeh dengan nada kesal.

Sholeh mengaku portal permanen dengan menggunakan batako yang sempat terpasang sudah dilakukan pembongkaran.

“Sudah dibongkar tadi, kita akan selesaikan persoalan apa yang sebenarnya terjadi antara kedua desa itu,” katanya.

Sejak merebaknya penyebaran pandemi , kata Sholeh, seluruh desa menerapkan physical distancing village dengan menyekat akses keluar masuk desa. Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona.

“Hal itulah yang juga dilakukan oleh Desa Sambigede dan Senggreng itu. Tapi kenapa kok, portal saling berhadapan, itu tidak benar. Sudah diperintahkan untuk dibongkar,” terang Sholeh.

Pihaknya berharap, masyarakat dapat menjaga kesehatan agar terhindar dari virus korona, tanpa memunculkan ketegangan antardesa. “Ayo bersama melawan , saling gotong royong menjaga wilayah masing-masing,” pungkasnya.