– Dua warga Desa Socorejo, Kecamatan , , mengalihkan Bantuan Langsung Tunai () sebesar Rp 600 ribu dari Kementerian Sosial (Kemensos). Mereka merasa ada yang lebih membutuhkan.

Data sementara yang dihimpun dari Desa Socorejo tercatat ada 3 orang yang secara ekonomi mampu menerima BST. Dua warga tersebut bernama Ahmad Taufiq (16) dan Sulistiono (16).

Keduanya didampingi Kepala Desa Socorejo secara langsung menyerahkan BST kepada dua warga yang lebih membutuhkan. Ahmad Taufiq memberikan BST kepada Nikmatul Sa’adah (40) sedangkan Sulistiono memberikan kepada Umi Kholifah (50).

Saat ditanya awak media alasan mengalihkan BST yang dia dapat, Ahmad Taufiq mengatakan, ada yang lebih berhak daripada dirinya. Karena secara ekonomi, keluarga tergolong orang mampu.

“Saya dapat bantuan dari dampak , tapi karena saya masih sekolah dan keluarga juga mampu untuk membiayai saya. Jadi saya alihkan ke ibu Nikmatul yang lebih berhak,” kata Ahmad Taufiq kepada awak media, Sabtu (31/7/2021).

Salah seorang penerima pengalihan BST, Umi Kholifah menyampaikan, rasa terima kasihnya kepada warga yang mengalihkan BST kepadanya. Dan sebelumnya dia juga menerima Bantuan Pangan Non Tunai () namun sudah selama enam bulan sudah tidak cair.

“Saya sehari-hari biasanya pedagang keliling di kampung-kampung, biasanya juga dapat BPNT tapi sudah enam bulan tidak cair lagi. Alhamdulillah, saya juga senang dapat pengalihan bantuan ini, nanti bisa saya buat belanja kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Data penerima bantuan yang invalid ini menjadi persoalan bagi penyalur bantuan di bagian hilir. Dan ini menjadi persoalan bagi sejumlah kepala desa.

“Dalam temuan kami ada daftar penerima dibawah umur yang masih sekolah dan belum mempunyai KTP. Rata-rata mereka dari keluarga ekonomi mampu,” jelas Kepala Desa Socorejo, Zubas Arief Rahman Hakim.

Arief menambahkan, sesuai mekanisme pihaknya tetap menyerahkan BST, kepada tiga warganya yang mampu. Dia menilai data penerima tersebut merupakan bukan dari usulan desa.

Data usulan penerima BST di Desa Socorejo sebanyak 184 orang. Kemudian dari data usulan itu cair mencapai 298 orang.

“Ada penambahan sebanyak 114 orang dari Kemensos yang tidak kita daftarkan. Kebanyakan data tersebut, memang tidak tepat sasaran, ada yang sudah kaya dan dibawah umur,” imbuhnya.

Kemudian dari tiga orang ekonomi mampu itu, Arief memberikan saran dan atas kesadaran diri masing-masing mengalihkan BST yang diterima.

“Dua orang penerima BST dibawah umur secara sadar dan ikhlas mengalihkan BST kepada mereka yang lebih berhak. Ini sesuai dengan instruksi , bahwa segala bentuk harus disalurkan tepat sasaran,” pungkasnya