JAKARTA – Maraknya aktivitas tambang ilegal di Indonesia justru akan merugikan banyak pihak. Termasuk masyarakat. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementrian ESDM, Ridwan Djamaluddin menyebut, sulitnya pemberantasan tambang tanpa izin (PETI) itu disebabkan oleh adanya keterlibatan oknum pejabat serta aparat penegak hukum.

“Salah satunya adalah kesalahan kita semua. Kita semua berkontribusi pada permasalahan ini, termasuk petugas, aparat hingga pejabat yang seharusnya melakukan penindakan. Sekali lagi, PETI adalah tanggung jawab bersama,” ucap Ridwan dikutip dari kanal Youtube Ditjen Minerba, (20/5/2022).

Ridwan secara tegas menyebut, masyarakat yang melakukan aktivasi tambang liar bukan bagian dari tambang rakyat, melainkan ada pemodal yang justru memanfaatkan kondisi tersebut demi keuntungan pribadi dan kelompok.

“Ini yang banyak di pelesetkan seolah-olah kalau rakyat menambang itu jadi tambang rakyat. Pertambangan rakyat yang sesungguhnya sudah sangat jelas, ada aturannya dan ada regulasinya,” jelasnya.

Menurutnya, tambang liar memang dilarang lantaran tidak mengikuti regulasi yang ada, tidak mengikuti tata kelola pertambangan yang baik, serta membahayakan dan merusak lingkungan.

Pria lulusan Institute Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Geologi ini mengungkapkan, lemahnya penegakkan hukum menjadi penyebab maraknya aksi penambangan. Bahkan, para pengusaha juga tidak segan melakukan berbagai cara untuk bisa melakukan kegiatan pertambangan.

“Ini memerlukan tindakan penegakkan hukum yang benar-benar tegas. Meski sudah dilakukan penindakan, tapi aksi pertambangan ilegal masih saja terjadi,” tegas Ridwan.

PETI merugikan seluruh rakyat, PETI merugikan negara, PETI tidak membayar pajak, PETI tidak membayar royalti, PETI tidak membayar (Penerimaan Negara Bukan Pajak) PNBP, dan PETI cenderung membunuh para pelaku-pelakunya.

Dalam kesempatan itu, Ridwan mengajak masyarakat umum untuk mendukung pemerintah dalam mencegah penambang liar. Selain kerugian berbentuk materi, kegiatan PETI juga acap kali menelan banyak korban jiwa.

“Banyak para pelaku tambang yang sudah menjadi korban, banyak sekali luas negara kita yang hancur oleh PETI. Karena sudah menggurita, satu-satunya jalan untuk memberantasnya ialah dengan menjadi gerakan penumpasan sebagai gerakan bersama, people poower,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: