, (Ronggo.id) – Sebanyak 26 mahasiswa asal , penerima dari Pengolahan dan Petrokimia () berhasil merampungkan jenjang Diploma (D3) di Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas dengan meraih nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) diatas 3,00.

Acara wisuda berlangsung di Gedung Graha Oktana Kampus Cepu Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2024).

Dalam kesempatan itu, Direktur PEM Akamigas, Erdilla Indriani secara simbolis menyerahkan mahasiswa penerima beasiswa kepada PRPP, yang diwakili oleh Yudhistiro Tri Prakoso selaku Manager Capital Operations & Medical.

Presiden Direktur PRPP, Reizaldi Gustino menyampaikan apresiasi dan selamat kepada seluruh penerima beasiswa dari PRPP yang telah menyelesaikan tepat waktu dengan nilai IPK diatas 3,00.

“Capaian ini membuktikan bahwa kualitas SDM di Tuban, khususnya di sekitar area Proyek GRR Tuban tidak kalah dengan daerah lain,” tuturnya.

Reizaldi berharap mereka tetap semangat belajar dan berkarya supaya dapat berkontribusi secara nyata dalam mengembangkan Kabupaten Tuban.

“Kami optimis, dengan bekal ilmu pengetahuan selama menempuh pendidikan di PEM Akamigas akan menjadi modal bagi adik-adik ini meraih kesuksesan di masa mendatang,” ujarnya.

Tak lupa, Riezaldi mengucapkan terima kepada PEM Akamigas dan Pemerintah Kabupaten Tuban yang telah ikut mendukung mensukseskan program beasiswa PRPP tersebut.

“Program beasiswa ini sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mengembangkan SDM di sekitar area Proyek GRR Tuban melalui pendidikan sekaligus implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, salah satunya Penyediaan Pendidikan Berkualitas,” terangnya.

Sementara itu, rasa haru dan bangga dirasakan oleh Adhitya Teguh Wahyudianto (23), salah satu mahasiswa asal Kecamatan Jenu penerima beasiswa pendidikan D3 di PEM Akamigas.

Adit biasa disapa itu mengaku, sebelumnya tidak pernah membayangkan bisa menempuh pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi.

“Dulu hanya berfikir bagaimana setelah tamat SMK bisa langsung kerja, karena memang terkendala ekonomi keluarga,” katanya.

Beragam pekerjaan pun telah dilakoni, antara lain, bekerja di minim market, kuli bangunan, bahkan menjadi tukang parkir. Hal itu dijalani demi bisa menopang ekonomi keluarga.

Selang 2 tahun menjalani pekerjaan sebagai tenaga serabutan, putra dari ibu penjaga kantin sekolah itu pun mulai berfikir untuk berkembang dengan melanjutkan pendidikan di salah satu universitas.

“Saya sudah membayar kuliah di salah satu universitas 1 (satu) semester,” ungkap Adit.

Kemudian, ia mencoba mendaftar mengikuti seleksi program beasiswa yang dibuka oleh PRPP, dengan mengirimkan berkas-berkas yang disyaratkan, hingga akhirnya dinyatakan lolos test bersama 25 pemuda-pemudi asal Kecamatan Jenu lainnya.

“Program beasiswa pendidikan ini sangat membantu warga sekitar untuk mencapai cita-cita dan menaikkan derajat ekonomi keluarga dan tingkat pendidikan.” pungkasnya. (Ibn/Jun).