TUBAN, (Ronggo.id) – Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda), melakukan penutupan Tuban Tekno Inkubasi 2021 dan 2022 yang berlangsung di salah satu hotel di jalan Basuki Rahmat, Kamis (6/10/2022).
Tuban Tekno Inkubasi yang diinisiasi oleh Litbang Bappeda Kabupaten Tuban merupakan wadah bagi kaula muda sebagai upaya untuk membangun ekosistem inovasi dalam rangka mempersiapkan dan menumbuhkan iklim ekonomi bagi seluruh komponen.
Dalam kegiatan ini, juga dilakukan pendampingan oleh inovator kepada masing-masing tenaga ahli dari Pemkab Tuban maupun Perguruan Tinggi dalam membuat inovasi dan menggali potensi serta sebagai penggerak bagi inovator muda untuk membantu membangkitkan pertumbuhan ekonomi baik dari segi produksi maupun sektor pariwisata.
Kepala Bappeda Tuban, Agung Tri Wibowo dalam sambutannya mengatakan, jika pelaksanaan Tuban Inovasi Inkubasi bertujuan untuk mengembangkan seluruh inovasi dan inisiatif peserta sehingga dapat mengaktualisasikan program untuk diterapkan sebagai sebuah produk ekonomis.
“Tubernova ini tujuannya melatih dan mentransformasikan beberapa ilmu yang telah dipelajari oleh peserta untuk diaplikasikan menjadi sebuah produk,” terang Agung Tri Wibowo.
Sebelum adanya kegiatan Tuban Inovasi Inkubasi, Litbang Bappeda juga mengadakan program Tuban Berinovasi (Tubernova) yang diselenggarakan setiap tahunnya dan sampai tahun ini pernah diikuti oleh 200 karya inovasi masyarakat Tuban. Dimana sebelum dilaksanakan kompetisi Tubernova, dilaksanakan kelas kelas pendampingan inovasi dan start up bisnis yang dibimbing oleh narasumber berkompeten sesuai dengan bidangnya baik dari universitas, OPD pemkab, maupun komunitas untuk merealisasikan ide inovasi sesuai yang diharapkan oleh peserta.
“Mudah-mudahan inovasi ini bisa menjadi pemicu perkembangan ekonomi seluruh komponen masyarakat, sehingga Tuban bisa booming, lebih maju dan disegani oleh daerah lain,” katanya.
Untuk dapat memaksimalkan inovasi para peserta dan inovator Tubernova agar program tersebut terus berkembang, pihaknya meminta peran serta stakeholder terkait untuk mengangkat mereka sebagai anak asuh. Sehingga apa yang telah diimplementasikan dapat berjalan berkesinambungan.
“Inovasi ini diharapkan tidak hanya sampai disini, tapi berlanjut hingga ke tingkat pusat, sehingga dapat menjadi kebanggaan Kabupaten Tuban,” jelas Agung.
Di lain sisi, Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM oleh Esti Surahmi mengungkapkan, bahwa Kabupaten Tuban mulai bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat wabah Pandemi Covid-19, dan saat ini sudah mulai bergerak dan semakin membaik.
Perkembangan Kabupaten Tuban yang didukung dengan kemampuan untuk menggali potensi, tentunya diperlukan peran serta seluruh stakeholder dan para penggerak ekonomi lainnya untuk saling bersinergi satu sama lain, sehingga mampu menimbulkan iklim ekonomi yang bisa memberi ruang bagi seluruh komponen, termasuk para generasi muda.
“Saya berterima kasih kepada Litbang Bappeda karena telah membuat satu kegiatan pendamping inovator untuk membuat inovasi dalam mengembangkan diri dan menggali potensi anak-anak muda sehingga mampu menumbuhkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat melalui Tubernova,” tutur Esti Surahmi.
Ia juga meminta kepada stakeholder untuk memberikan ruang terhadap inovator muda untuk dapat terus mengembangkan ide kreatifnya dengan mengangkat mereka sebagian anak asuh untuk membantu meningkatkan produktifitas perusahaan.
Agar inovator baru kian bermunculan, pihaknya berharap kegiatan Tubernova ini dapat terus ditingkatkan, khususnya pengembangan kompetensi dan kreativitas para anak muda dari segi literasi dan digitalisasi.
“Selain perusahaan, kami juga berharap dukungan masyarakat maupun perguruan tinggi dalam membimbing peserta untuk lebih maju dan berkembang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Litbang Bappeda, Eryan Dwi menambahkan, pasca kegiatan Tubernova dan Tuban Tekno Inkubasi ini perlu dibentuk jejaring inovasi Tuban yang mewadahi kolaborasi inovator dengan pemerintah, dunia usaha, kampus, dan media yang dapat diwujudkan dalam sinergi program.
Para pimpinan OPD menyambut baik kegiatan ini dan siap memfasilitasi sertifikasi produk, dukungan rumah kemasan, expo inovasi, serta mencantumkan inovasi kedalam website Pemkab. Lebih jauh diharapkan para inovator ini dapat menjadi penggerak ekonomi wilayahnya, dan inspirator bagi generasi muda.
“Kedepannya Tubernova juga akan dikembangkan tidak hanya di tingkat masyarakat umum, tapi juga di tingkat OPD, dan dunia usaha, untuk mendorong pelaksanaan best practice dan ekosistem inovasi yang positif,” tambah Eryan Dwi.
Dilain sisi, Community Development Officer (CDO) PT SIG Ghopo Tuban, Andik Sutikno merespon positif kegiatan Tuban Tekno Inkubasi ini. Pihaknya juga siap mendukung inovasi Bara Tuban yang sampai saat ini telah masuk dalam 6 besar inovator di Jawa Timur untuk kategori pengembangan ekonomi, sehingga dapat dikembangkan dalam ruang lingkup yang lebih luas untuk memenuhi tawaran permintaan pasar ekspor hingga ke Timur Tengah.
“Kami sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh Pemkab Tuban. Semoga inovator muda Tubernova ini bisa terus berkarya dalam mengembangkan ide dan inovasinya serta mampu bersaing dengan inovator lainnya,” pungkasnya.
Dari kegiatan ini, beberapa inovator juga telah memaparkan program dan inovasinya. Diantaranya Latif Wahyudi – Miracle Carbon, briket limbah siwalan, Kharisma Yuda – Tuban Trip Susur Goa, Renita Ardiyanti – JDOR (Jasa Delivery Order, Teguh Santoso – Si Cantik, Muhammad Gusti Alamien – Belka, (Bengkel Keliling Anda), Abdullah – Miya Biya English School, dan Novi Setyo Rini – Dapur Fibaha.
Adapun dari kegiatan ini, Pemkab Tuban melalui Bappeda juga memberikan apresiasi kepada tiga peserta Tuban Tekno Inkubasi. Masing-masing Abdullah Syafi’i selaku inovator Miya Biya English Scholl, kemudian Radhika Ayu dengan produk Batik Ayu, dan Dewi Rekno dengan produk Venus Farm. (Ibn/Jun).