, (Ronggo.id) – Truk pengangkut material tambang diduga jadi pemicu jalan penghubung antar desa, yakni Desa Wadung dan Desa Tluwe lebih cepat rusak hingga ancam keselamatan jiwa pengendara lain.

Tak sedikit para pengendara, khususnya kendaraan roda dua memilih menepi saat berpapasan dengan armada bermuatan pasir kuarsa yang dikeruk dari wilayah Desa Wadung itu.

“Jika tidak menepi kuatir tersenggol truk, karena kebetulan jalanan ini sempit,” tutur pengendara motor bernama Pambudi saat ditemui di lokasi, ditulis Selasa (26/9/2023).

Selain itu, ujar Pambudi, lalu lalang truk juga menimbulkan debu yang cukup parah, sehingga para pengendara motor terpaksa harus menjaga jarak.

“Misal ada truk lewat terpaksa berhenti dulu mas, kalau ndak gitu ya badan ini putih semua kena debu,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Soko, Sucipto mengaku sudah pernah melakukan 3 kali pertemuan dengan pengelola tambang. Dalam pertemuan tersebut pihaknya meminta agar adanya usaha tambang tidak berdampak negatif terhadap warga sekitar.

“Pihak tambang Wadung sudah 3 kali pertemuan di kecamatan, dan sempat hering bersama Komisi 2 DPRD Tuban. Dalam kesempatan itu kami sampaikan, bahwa jangan sampai ada dampak negatif di masyarakat,” tegasnya.

Sucipto menambahkan, pihaknya juga pernah memberikan arahan kepada Kepala Desa Tluwe untuk disampaikan ke pemilik tambang atau pemilik armada agar melakukan penyiraman jalan yang dilintasi, khususnya di kawasan sekolah dan permukiman penduduk.

“Saya sampaikan kepada Kades Tluwe, tolong dikasih tahu untuk disiram. Setelah itu, memang dilakukan penyiraman,” imbuhnya.

Terpisah, Kades Tluwe, Sidik Wiyanto masih bungkam dan enggan membalas saat beberapa kali dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp. (Ags/Jun).

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: