TUBAN, (Ronggo.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban terus berusaha untuk kembali mengoptimalkan Terminal Kambang Putih atau Terminal Baru Tuban yang kini kondisinya semakin memprihatinkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban, Bambang Irawan mengatakan, pihaknya telah mengusulkan kepada Kementrian Perhubungan (Kemenhub) agar terminal type A yang berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu tersebut di downgrade menjadi terminal type C.
“Tapi kalau memang tidak bisa downgrade, bagaimana agar sebagian bisa Kita fungsikan sebagai terminal wisata, sehingga ratusan kios yang ada di kawasan tersebut bisa beroperasi” ucapnya, Jumat (31/3/2023).
Bambang menyebut, tiga alternatif juga sudah ditawarkan oleh Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) terkait pengelolaan aset Terminal Kambang Putih. Pertama, untuk pengelolaan terminal dengan sistem kerjasama pengelolaan antara Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenhub dan Pemkab Tuban,
Opsi kedua, sebagian lahan terminal diserahterimakan ke Pemkab Tuban dalam rangka untuk menghidupkan kembali kios dengan status terminal tetap type A yang berdampingan dengan terminal wisata yang dikelola oleh Pemkab tuban
Kemudian, opsi ketiga, pengelolaan terminal diserahkan sepenuhnya ke Pemkab Tuban dengan terlebih dahulu mendowngrade kelas terminal dari type A ke type C.
“Tinggal di Kemenhub keputusannya seperti apa. Kalau diserahkan sepenuhnya tidak bisa, ya mungkin bisa sebagian lah. Asal Pemkab Tuban bisa ikut mengelola,” tuturnya.
Lantas kapan usulan yang telah disampaikan di tahun 2022 lalu itu mendapat kejelasan?, Bambang menyebut, tidak ada deadline soal itu. Namun ia berharap secepatnya usulan tersebut diterima berdasarkan berbagai pertimbangan.
Apalagi Dirjen Perhubungan Darat beberapa waktu lalu sudah meninjau langsung terminal yang dibangun pada 2005 silam itu, dan terpantau kondisi terminal memang sangat sepi.
“Sebenarnya lebih cepat lebih baik, supaya perekonomian disana terdongkrak dengan adanya kios-kios itu kembali beroperasi,” tutupnya.
Diketahui, sepinya terminal yang dibangun pada masa pemerintahan Bupati Tuban, Haeny Relawati Widiastuti memicu fasilitas didalamnya rusak seperti kurang terawat. Bahkan kini deretan kios yang diperkirakan berjumlah 176 kios tak satupun berpenghuni.
Pj. Kepala Koordinator Terminal Kambang Putih Tuban, Sumarto mengatakan, sepinya terminal yang sudah dikelola oleh Pemerintah Pusat sejak 2017 itu karena bukan sebagai terminal transit, melainkan hanya perlintasan.
“Sejak adanya tol, kemudian pandemi, bus yang masuk ke terminal ini rata-rata hanya sekitar 96 unit perharinya,” kata Sumarto saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (15/3/2023).
Sumarto menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan agar kendaraan, terutama bus untuk masuk ke terminal tersebut, baik dari arah Semarang maupun yang datang dari arah Surabaya.
“Mulai dari pagi hingga malam hari kita siagakan petugas di depan pintu masuk terminal yang bertugas mengarahkan kendaraan masuk ke terminal, tetapi kendalanya kecepatan kendaraan. Jadi kita tidak bisa berbuat banyak,” terangnya. (Ibn/Jun).