TUBAN, Ronggo.id – Sebagai upaya untuk menjaga kedaulatan bangsa dan keamanan negara ditengah wabah Covid-19, Paguyuban Seniman Kabupaten Tuban menggelar Istighotsah Akbar Bermunajat Mendoakan Bangsa Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung di Pondok Perut Bumi, Kelurahan Gedungombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini diikuti oleh sekitar 30 orang seniman dari berbagai komunitas.
Ketua Gabungan Komunitas Pekerja Seni (GKPS) Tuban, Rafi mengatakan, dengan carut marutnya peraturan yang telah dibuat pemerintah perihal Covid-19 menjadikan pekerjaan seniman menjadi macet, sehingga menimbulkan kesalahpahaman antar seniman hingga aparat penegak hukum.
“Dengan adanya aturan-aturan yang menurut kami tidak pro menjadikan teman-teman seniman salah paham. Bahkan kita juga sering bersitegang dengan aparat, baik Polisi, TNI, hingga gugus tugas saat mendapatkan job,” ungkap Rafi, Rabu (14/10/2020).
Meski didalam surat edaran yang dikeluarkan Bupati Tuban sudah dijelaskan bahwa tidak ada pemberhentian atau penutupan aktivitas seniman, namun hanya pembatasan jam. Yakni pada siang hari dibatasi maksimal hingga pukul 16.00 Wib, dan malam pukul 22.00 Wib, dengan catatan wajib menerapkan protokol kesehatan. Namun nyatanya, sampai saat ini oleh petugas tidak diperbolehkan ada hiburan dimalam hari.
“Kita sudah berkoordinasi dengan DPRD, Wabup Tuban, Sekda, TNI-Polri, Dinas Pariwisata, hingga gugus tugas. Dan semua sepakat boleh ada hiburan. Tapi nyatanya masih banyak kejanggalan. Nyatanya dilapangan, masih ada yang memperbolehkan maupun yang tidak memperbolehkan sama sekali. Ini sama halnya membunuh kami secara pelan-pelan,” kata Rafi.
Sebanyak 7015 orang menggantungkan hidupnya sebagai pekerja seni. Meliputi seniman terop, panggung, sound system, perias, MC, pemain musik, artis, juga seniman tradisional hingga komunitas perdalangan. Belum lagi mereka yang sudah memiliki keluarga.
Maka itu, dengan adanya kegiatan istighotsah ini, pihaknya berharap dapat kembali mempersatukan meredam amarah para seniman Tuban. Sebab, dimasa pandemi yang sudah berlangsung sekitar 8 bulan tanpa kejelasan ini membuat kehidupan pekerja seni menjadi terkatung-katung.
“Kami berharap, dengan istighotsah bisa menjaga kebersamaan, persatuan dan keharmonisan seluruh seniman se Kabupaten Tuban agar tetap kuat dan utuh. Sekaligus mendoakan diri, keluarga, teman, negara, serta Bangsa Indonesia supaya dijauhkan dari wabah penyakit apapun, bencana, dan dijauhkan dari pejabat yang dzolim,” harapnya.
Di lokasi yang sama, pengasuh Pondok Pesantren Perut Bumi, Gus Alfin Syahrin Al Mubarok, menjelaskan, istighotsah ini bersama seniman Tuban dilakukan dalam rangka bermunajat mendoakan Bangsa Indonesia yang saat ini sedang mengalami banyak cobaan.
Adanya Virus Corona ini mengakibatkan perekonomian terpuruk, sehingga masyarakat harus berupaya penuh untuk memulihkan ekonomi keluarga. Akan tetapi, pemerintah membuat peraturan dan batasan aktivitas mereka, sehingga membuat rakyat semakin berat.
“Kami ingin Pancasila ini utuh. Maka itu, kami disini berdoa semoga wabah Covid segera hilang, dan para pemimpin bangsa yang lalai dalam tugas serta tanggung jawabnya ini lekas dibukakan pintu hidayah, sehingga kembali mengemban amanah untuk menjaga kemakmuran rakyatnya,” pungkasnya.