TUBAN, (Ronggo.id) – Seorang Petani padi, Legirah, warga Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban meratapi nasib, lantaran tanaman padi miliknya terancam gagal panen, Sabtu (15/10/2022).
Dengan tatapan sayu perempuan yang diperkirakan berusia 50 tahun tersebut berdiri dipinggir lahan garapanya, seolah enggan beranjak meninggalkan tanaman padinya yang masih terendam banjir.
Menurut Legirah, banjir yang terjadi akibat Kali Jambon yang berada disebelah timur desanya tidak mampu menampung debit air kiriman dari kawasan selatan usai diguyur hujan. Sehingga air meluap ke areal persawahan.
“Banjirnya sekitar jam 9 pagi, ini sudah mulai surut,” tutur Legirah saat ditemui di lokasi banjir, sekitar pukul 13.00 Wib.
Kata Legirah, banjir telah merendam kurang lebih 15 hektar sawah, termasuk tanaman padi miliknya yang telah berumur 2 bulan. Atas kejadian tersebut, perempuan satu orang anak itu mengaku merugi.
“Kalau terendam banjir seperti ini, tanaman padi bisa – bisa kopong atau tidak berisi,” ungkap Legirah, sembari berharap ada solusi dari pemerintah, mengingat ketika musim hujan tiba, areal persawahan di desanya kerap dikepung banjir.
Pantauan di lokasi, luapan air bercampur lumpur dari kali Jambon juga menutup hampir sepanjang jalan Desa Tahulu dan Desa Kapu, kondisi itu membuat sejumlah pengendara roda dua memilih putar balik. Bahkan, beberapa kendaraan yang nekat melintas, mengalami mati mesin alias mogok. (Ibn/Jun).