TUBAN, (Ronggo.id) – Ratusan ibu rumah tangga di Kabupaten Tuban mengikuti peragaan pemadaman kebakaran. Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 200 IRT di wilayah area PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), di Desa Remen, Kecamatan Jenu. Hal ini menjadikannya masuk dalam pencatatan Museum Rekor Indonesia (MURI).
Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut peringatan Hari Pemadam Kebakaran Internasional atau International Fire Fighters Day (IFFD) 2024, dengan dengan tema “Peragaan Pemadaman Kebakaran di Rumah Tangga” tersebut diikuti sebanyak 1.553 orang ibu-ibu secara serentak di seluruh Kilang Pertamina di Indonesia selaku anak usaha PT Pertamina Kilang Internasional (KPI) sekaligus masuk dalam pencatatan Museum Rekor Indonesia (MURI).
General Manager PT TPPI Tuban, Hendra Kurniawan Wijaya menerangkan, sebanyak 200 peserta adalah para ibu-ibu yang berasal Kelompok Nelayan, Kader Posyandu, maupun perangkat desa dan para istri pekerja PT TPPI, serta asisten rumah tangga sekitar Desa Remen, Desa Tasikharjo hingga karyawati TPPI.
“Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar dan aman, tanpa ada insiden peserta terluka akibat percikan api dan sebagainya,” tutur Hendra Wijaya.
Peragaan pemadaman yang dilakukan yakni praktek memadamkan api pada tong solar, dengan menutup potongan kaleng yang terbakar tersebut menggunakan blanket dan karung goni yang dibasahi, serta setiap peserta turut mendapat pendampingan oleh Tim Emergency and Insurance PT TPPI selaku pelaksana acara agar aspek safety-nya tetap terjaga.
“Kegiatan ini bertujuan sebagai sebagai sarana edukasi kepada masyarakat khususnya para ibu-ibu tentang pentingnya pengetahuan cara memadamkan kebakaran di dapur,” terang Hendra Wijaya.
Sementara itu, Manager Health, Safety, Security and Environtment (HSSE) PT TPPI, Colil Andi Djatmiko mengatakan, bahwa kegiatan International Fire Fighters Day (IFFD) merupakan momen untuk mengingat dan menghormati jasa-jasa para petugas pemadam kebakaran di seluruh dunia.
“PT TPPI membesarkan acara ini karena untuk mengingatkan bahwa di kilang sebagai perusahaan oil and gas memiliki risiko kerja dan kebakaran tinggi di dunia,” ujar Colil Andi Djatmiko.
Disampaikan Colil Andi Djatmiko, diikutsertakannya para ibu-ibu dari desa ring 1 Kilang TPPI ini sebagai perhatian kepada masyarakat, sehingga sudah menjadi bagian tanggung jawab perusahaan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara-cara penanggulangan kebakaran kecil supaya tidak menjadi besar.
“Sehingga kebakaran awal yang terjadi bisa segera diantisipasi supaya tidak menjadi kebakaran yang lebih besar,” pungkasnya. (Ibn/Jun).