TUBAN, (Ronggo.id) – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tuban menggeruduk kantor Bupati Aditya Halindra Faridzky. Tujuannya ialah memberikan Raport Merah Bupati Tuban lantaran dinilai belum mampu menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada di Bumi Ronggolawe.
Selain raport merah, pada aksi yang diikuti oleh puluhan peserta tersebut juga membawa sejumlah poster yang bertuliskan beberapa tuntutan, diantaranya pengentasan kemiskinan, penanganan stunting yang dinilai tidak serius, darurat permasalahan pendidikan hingga Tuban menjadi surganya tambang ilegal.
Demo yang berlangsung aman dan damai juga sempat diwarnai aksi bersitegang hingga saling dorong antara mahasiswa dengan aparat kepolisian, karena Bupati Tuban menjadi target dalam menyuarakan aspirasi tak kunjung keluar untuk menemui massa.
“Apabila Bupati tidak mau menemui kami, maka kita perlu memaksa masuk sahabat-sahabat,” teriak salah seorang orator aksi di depan Kantor Pemkab Tuban, Rabu (16/8/2023).
Usai menggelar orasi yang berujung saling dorong dengan aparat, massa kemudian melanjutkan perjalanan ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban, karena diketahui bahwa Bupati Aditya Halindra Faridzky berada di kantor wakil rakyat tersebut dengan membentangkan spanduk Raport Merah Bupati Tuban.