TUBAN, (Ronggo.id) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban angkat bicara terkait dengan amburadulnya proses koreksi lembar jawaban ujian perangkat desa yang digelar serentak pada Rabu (9/8/2023) lalu.
Sebelumnya, gegara scanner yang digunakan untuk mengoreksi lembar jawaban error menyebabkan proses koreksi molor. Hal ini menjadi polemik ditengah masyarakat, khususnya di kalangan peserta.
Dengan adanya kondisi ini, Ketua Komisi 2 DPRD Tuban, Mashadi mengatakan, pihaknya bakal memanggil Airlangga Assesment Center (AAC) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya selaku pihak ketiga yang ditunjuk untuk pengadaan soal maupun mesin scanner.
“Secara umum kendalanya sama, alat scan ngadat. Untuk itu dalam waktu dekat ini kita akan meminta keterangan resmi dari Unair,” katanya, Jumat (11/8/2023).
Politisi asal Kecamatan Palang yang juga Ketua DPD PAN Tuban itu mengutarakan, bahwa awalnya penggunaan alat scanner ini demi menjaga transparansi dalam pelaksanaan ujian perangkat desa.
“Dengan sistem koreksi seperti ini, kita berharap bisa berjalan lebih cepat, transparan dan akuntabel, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan,” bebernya.
Diketahui, alat scanner error tidak hanya terjadi di satu dua lokasi, namun di beberapa lokasi, seperti Palang, Grabagan dan Kenduruan. (Jun).