TUBAN, (Ronggo.id) – Pembangunan sumur bor baru milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lestari Tuban yang terletak di Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban gagal kontruksi setelah digarap kurang lebih 7 bulan lamanya, terhitung 25 Januari – 23 Juli 2023.
Direktur PDAM Tirta Lestari Tuban Slamet Riyadi mengemukakan, gagalnya kontruksi pembangunan sumur baru yang dianggarkan sebesar Rp277 juta itu karena mengalami water lost saat proses pengurasan.
“Pada saat dikuras di kedalaman 31 meter terjadi water lost, kesingnya patah,” ungkap Slamet, Senin (7/8/2023).
Atas kondisi itu, kata Slamet, maka dilakukan addendum perubahan titik pengeboran atau relokasi. Selain itu, waktu penyelesaian yang semula berakhir 23 Juli 2023, kini diperpanjang hingga 20 November 2023 mendatang.
“Relokasi sumur ini berjarak kurang lebih 20 meter dari titik pengeboran sebelumnya. Sedangkan untuk kedalamannya kita upayakan menyentuh 80 sampai 100 meter,” katanya.
Slamet menjelaskan, gagalnya kontruksi dalam proses pembangunan sumur ini sudah menjadi resiko dari kontraktor yang melaksanakan pekerjaan. Bahkan, meskipun dilakukan addendum tetap tidak merubah nilai kontrak.
“Kita tidak ada termin, sehingga belum mengeluarkan biaya sepeserpun. Karena itu pekerjaan beresiko, maka pembayarannya dibelakang kalau pekerjaan rampung,” terangnya.
Pejabat asal Bancar itu berharap, relokasi sumur ini berjalan lancar, sehingga nantinya bisa memenuhi kebutuhan air bersih bagi para pelanggan yang berada di wilayah Kecamatan Grabagan. (Ibn/Jun).