TUBAN, (Ronggo.id) – Sebagai bentuk komitmen dalam rangka mengentaskan kasus stunting, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyerahkan tandon air kepada masyarakat di Kabupaten Tuban.
Salah satu sasaranya di Desa Grabagan, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban. Sedikitnya 2 tandon air berkapasitas 5.200 liter dibagikan kepada masyarakat setempat.
Winarko selaku Dosen Pembimbing mengatakan, bantuan suplai tandon air ini bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Desa Emas eliminasi stunting melalui penguatan 5 pilar.
Program MBKM Desa Emas merupakan program yang digagas Unair bersama 19 konsorsium perguruan tinggi di Jawa Timur serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang telah dilaksanakan sejak Oktober lalu dengan melibatkan mahasiswa dan juga dosen pembimbing.
“Tujuanya untuk percepatan penurunan stunting sekaligus pencegahan supaya tidak terjadi kasus stunting,” terang Winarko usai menyerahkan tandon air di Dusun Timang, Desa Grabagan, Rabu (7/12/2022).
Winarko menyebut, diantara 5 pilar pendukung program MBKM Desa Emas, yakni mengadakan sosialisasi tentang indikator Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan realisasi sarana air bersih, seperti penyediaan tandon air di daerah resiko, termasuk di Desa Grabagan.
“Mudah-mudahan adanya tandon air ini bisa mengatasi kekurangan air bersih yang dapat memicu infeksi dan kekurangan asupan gizi,” tuturnya.
Sementara itu, mahasiswa Unair, Umi Marfiatin menambahkan, pilar lain untuk percepatan penurunan angka stunting di Desa Grabagan, meliputi adanya komitmen dari pemerintah desa, baik pendanaan maupun sumber daya manusia dalam penurunan stunting, mengaudit kasus stunting melalui rumah dataku dan penyediaan data kependudukan yang valid dan terbarukan.
Kemudian, kampanye anti stunting secara partisipatoris melalui video Tiktok, serta kegiatan edukasi berbasis perubahan perilaku untuk cegah stunting, pembentukan konselor peduli stunting, dan kegiatan edukasi kepada Ibu yang memiliki Bayi Usia Dibawah 2 Tahun (Baduta).
“Sedangkan pilar terakhir, terkait pelaksanaan suvey pasar tradisional dan toko kelontong, serta pola konsumsi Baduta dilakukan kepada keluarga resiko stunting,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Grabagan, Marlin menyampaikan apresiasi atas dukungan Unair dalam menekan kasus stunting diwilayahnya melalui penyediaan akses air bersih.
“Kami sampaikan terima kasih kepada dosen dan para mahasiswa Unair yang sudah membantu pengadaan tandon air. Semoga ini memberikan asas manfaat kepada warga,” tuturnya.
Kades yang terkenal ramah itu menyebut, Desa Grabagan menjadi salah satu desa langganan kekurangan air bersih. Saat ini masih ada sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) yang belum terjangkau sarana air bersih dari PDAM.
“Harapan kami Pemerintah Kabupaten Tuban segera menyediakan sarana prasarana air bersih, sehingga krisis air bersih di desa ini bisa teratasi,” pungkasnya. (Ibn/Jun).