TUBAN, (Ronggo.id) – Dalam mempertahankan capaiannya sebagai perusahaan yang mengedepankan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menjadikan PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) berhasil menerima Penghargaan Zero Accident 2024 dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Terhitung sejak 2 November 2021 hingga 31 Oktober 2023, atau sekitar 4.842.133 jam kerja, UTSG Tuban mampu mempertahankan capaiannya sebagai perusahaan tanpa kecelakaan kerja, sehingga berhasil menorehkan kembali penghargaan Zero Accident.
Corporate SHE, SR, Security & Communication Departement Head UTSG, Ujang Suryana menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Disnas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Timur yang masih mempercayai UTSG sebagai perusahaan yang layak menerima penghargaan tersebut.
“Alhamdulillah, tahun ini kami masih dipercaya untuk menerima penghargaan ini. Terima kasih kami sampaikan kepada Disnaker Jawa Timur dan Pemkab Tuban. Yang pasti, ini adalah wujud komitmen dari perusahaan atas pematuhan K3 yang diikuti oleh semangat seluruh karyawan yang tercermin dalam setiap kerjanya,” ujar Ujang Suryana dalam keterangan tertulis yang diterima Ronggo.id, Selasa (5/3/2024).
Di tempat yang sama, HC & Legal Division Head UTSG, Wahjudy Ernanto menuturkan, kepatuhan menjalankan K3 sudah menjadi budaya bagi perusahaan. Implementasi K3 di UTSG menjadi sangat penting, mengingat pekerjaan di UTSG termasuk kategori berisiko tinggi. Apalagi, kontribusi UTSG untuk tetap bisa menjaga bisnis BUMN yang merupakan objek vital nasional dalam jasa penambangan bahan baku semen.
Ia menegaskan, saat ini UTSG telah meningkatkan pelayanan di bidang K3, diantaranya pelayanan safety induction online, pengurusan Surat Izin Mengemudi Perusahaan (SIMPER) & Mine Permit atau surat izin memasuki area tambang dengan mengedepankan prinsip-prinsip contactless service.
“Kepatuhan terhadap K3 di UTSG telah menjadi kesadaran bersama untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif,” ungkap Wahjudy Ernanto.
Tidak hanya itu, beberapa inovasi-inovasi K3 kini mulai diterapkan untuk meningkatkan performa K3, seperti penerapan Driving Monitoring System (DMS) yang terpasang di setiap unit Alat Transport dengan tujuan menekan kejadian berbahaya yang diakibatkan adanya Fatigue.
Capaian Kinerja K3, program-program K3, dan isu terkait K3 di unit kerja dibahas secara rutin di dalam meeting Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).
“Semoga ke depan, perusahaan dapat mempertahankan capaian Zero Accident dan tercipta inovasi-inovasi dibidang Keselamatan dan kesehatan kerja,” pungkasnya. (Said/Jun).