, (Ronggo.id) – Jumlah kuota Asuransi Usaha Tani Padi () tahun 2023 di kemungkinan bakal berkurang, dari kuota awal seluas 10.000 hektar lahan sawah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tuban, Julianto melalui Kepala Bidang Prasarana Pertanian Hart Novembria Susetyowati menyatakan, semula Tuban mendapatkan jatah AUTP seluas 10.000 hektare. Namun karena adanya perubahan sehingga kemungkinan berkurang.

“Provinsi saja kuotanya hanya tinggal sekitar 7.000 hektare. Dan belum ada breakdown lagi,” tutur Novi biasa disapa, Rabu (21/6/2023).

Selain itu, kata Novi, karena terkendala penetapan anggaran dan sebagainya tahap pendaftaran yang seharusnya mulai Maret lalu, baru bisa dilaksanakan pada awal Juni ini setelah menerima pedoman umumnya.

“Karena kuota menipis diharapkan untuk pendaftaran sampai bulan Juli sudah close. Makanya sekarang ini Kita segera melakukan sosialisasi kepada para petani,” katanya.

Novi menerangkan, dalam program perlindungan usaha tani dalam bentuk ini, petani hanya diwajibkan membayar premi sebesar Rp36 ribu per hektare per musim tanam, sementara sisanya atau sebesar Rp144.000 ditanggung atau disubsidi oleh pemerintah melalui APBN.

“Per petani maksimal hanya 2 hektar. Kalau selama kuota dari pusat masih ada, maka pendaftaran akan diverifikasi oleh Jasa Asuransi (), apakah memenuhi kelayakan atau tidak,” tandasnya.

DKP2P Tuban mencatat, pada tahun 2022 sedikitnya 12.235 petani telah mengikuti program AUTP dengan total lahan sawah seluas 6.848,85 hektare. (Ibn/Jun).

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: