SOLO, (Ronggo.id) – Komitmen untuk memberantas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), PT Cipta Ternak Sehat Indonesia (CTS Indonesia) bersama UD Munir Jaya menggelar Business Gathering sekaligus melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kolaborasi yang bertempat di salah satu hotel di Solo, Jawa Tengah.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Bersama Mendorong Peternak Lebih Kuat’ dan ‘Ternak Sembuh Ekonomi Tumbuh’ ini dihadiri oleh sekitar 75 orang. Yang terdiri dari pakar FKH Unair Dr. Emy Koestanti Sabdoningrum yang juga didapuk menjadi narasumber, direktur PT CTSI, Drh. Nonot Suhartono beserta jajaran, direktur UD Munir Jaya, Munir beserta puluhan staf, para distributor maupun agen, serta peternak sapi yang berasal dari beberapa wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sebagaimana diketahui, UD Munir Jaya yang berada di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur merupakan pabrik pakan ternak yang memproduksi dan menjual produk konsentrat untuk ruminansia sapi, kambing, dan domba yang diberi merk Bima Feed.
Sedangkan PT Cipta Ternak Sehat Indonesia (CTS Indonesia) yang beralamatkan di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Adalah perusahaan produsen dan distributor obat hewan berkualitas. Serta membuka konsultasi seputar obat hewan dan dunia peternakan secara umum. Yang memiliki produk unggulan berupa suplemen pakan (premix) Master Gemuk, obat cacing Ceta Bendazole, disinfektan Cetadest, dan vitamin Cetavit.
Dalam sambutannya, direktur UD Munir Jaya, Munir mengatakan, kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebab pada waktu peringatan kelahiran nabi Muhammad SAW juga menjadi peringatan lahirnya kesepakatan kerjasama antara pihaknya dengan PT CTSI.
“Ini sesuatu pertanda yang sangat luar biasa, karena sewaktu merencanakan acara ini pada bulan Agustus silam, kami tidak menyadari hal istimewa ini,” ucap Munir dalam paparannya, Sabtu (8/10/2022).
Ia menambahkan, kesepakatan ini merupakan kesepahaman untuk saling membantu melalui simbiosis mutualisme dalam hal peningkatan kualitas produk maupun penjualan.
“Untuk itu, mulai hari ini UD Munir Jaya dan PT CTSI resmi bekerjasama. Semoga niat baik kita semua ini menjadi berkah,” harapnya.
Ditempat yang sama, direktur PT CTSI, Drh. Nonot Suhartono menyebutkan, rasa syukur atas terselenggaranya kerjasama ini. Karena menurutnya kolaborasi produk-produk yang mereka miliki sangat dibutuhkan oleh peternak sapi maupun kambing.
“Kita semua bersyukur kalau peternak bisa bahagia. Karena dengan itu kami juga ikut bahagia, terutama apabila yang tadinya hanya memiliki maksimal 5 ekor sapi bisa menjadi 50 ekor. Dari seorang peternak bisa menjadi pengusaha peternakan,” ujarnya.
Sementara itu pakar FKH Unair Dr. Emy Koestanti Sabdoningrum menjelaskan, pada kegiatan ini, para peserta yang sebagian besar merupakan peternak sapi mengalami kepanikan dengan adanya pandemi PMK.
“Karena sangat berdampak sekali, kematian sapi sangat drastis. Sehingga peternak mengalami kerugian yang berlipat-lipat,” bebernya.
Lalu, walau saat ini PMK sudah menurun, namun para peternak mengakui kalau wabah tersebut masih ada hingga saat ini. Itulah sebabnya kita mengatakan kalau ternak sehat maka ekonomi akan tumbuh.
“Produk dari PT CTSI dan Bima Feed kalau kita padukan dari sisi akademisi, karena saya berada di lab produksi ternak. Maka pakan ternak maupun vitamin dan obat-obatan ini merupakan kolaborasi yang sangat bagus,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, produk Bima Feed melalui analis nutrisi sudah bagus. Apalagi dibantu untuk meningkatkan imun, tidak terlepas dari feed suplemen yang ada pada produk PT CTSI.
“Selaku akademisi harus netral, namun menurut saya secara keilmuan, kedua produk ini saling melengkapi. Sehingga sangat bagus untuk mencegah hewan ternak terjangkit PMK,” pungkasnya.