, (Ronggo.id) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban membantah bahwa rapat yang diselenggarakan di luar kota baru-baru ini membahas soal anggaran.

Politisi senior ini menyebut, rapat di Yogyakarta yang diikuti seluruh wakil rakyat dan OPD terkait itu dalam rangka Forum Grup Discussion (FGD) rancangan peraturan daerah (raperda) usulan pemerintah.

“Kebetulan teman-teman ini kunjungan kerja biasa, untuk memanfaatkan waktu setelah kunjungan di Sleman. Di Yogya kita kumpulkan untuk membahas bareng-bareng dan eksekutif juga kita ajak biar raperda ini segera selesai,” ucapnya, Kamis (14/9/2023).

Miyadi juga menepis, jika rapat di luar kota itu menghambur-hamburkan uang ditengah kenaikan harga bahan pokok. Sebab, kata Miyadi, dana yang dipakai bukan anggaran lain, melainkan anggaran kunjungan kerja anggota dewan.

“Di Yogya itu anggaran kunjungan kerja, makan minum sudah include seperti biasa diluar kota. Jadi selama 4 hari peranggota dewan menerima 2 juta 400. Untuk penginapan ada tersendiri,” ujarnya.

Senada yang disampaikan Miyadi, Aditya Halindra menegaskan, bahwa rapat di Kota Gudeg itu membahas 3 raperda tentang perubahan perda yang sudah ada.

“Jadi tidak ada alasan apapun,” jawab Bupati yang akrab disapa saat disinggung alasan memilih Yogyakarta sebagai lokasi rapat pembahasan raperda.

Dikabarkan sebelumnya, para wakil rakyat yang dipilih tiap 5 tahun sekali itu lebih memilih rapat di luar kota daripada menempati kantornya sendiri.

Kabarnya, rapat yang digelar di sebuah hotel mewah di Yogyakarta itu diduga membahas terkait anggaran. Hal itu diketahui dari status yang diunggah oleh salah seorang anggota dewan.

“P-APBD (Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) 2023 untuk masyarakat Tuban,” tulis caption status whatsapp tersebut. (Ibn/Jun).

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: