– Lonjakan kasus positif di meningkat usai penyelenggaraan 2020 pada Rabu (9/12/2020). Kini, Kabupaten Tuban kembali menjadi status zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19.

Juru bicara Satgas Covid-19 Tuban Endah Nurul Komariyati membenarkan peningkatan status ke zona merah itu.

“Ya benar,” kata Endah Nurul Komariyati saat dikonfirmasi, Selasa (15/12/2020).

Namun, Endah membantah kenaikan jumlah warga terpapar Covid-19 di Kabupaten Tuban karena Pilkada Serentak 2020.

“Untuk penularan virus hingga masa inkubasi butuh waktu 7-14 hari. Jadi, untuk kenaikan saat ini bukan karena faktor pilkada,” jelasnya.

Menurutnya, peningkatan kasus positif Covid-19 di Tuban karena rendahnya kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.

“Sehingga muncul kontak erat pasien kemudian menyebar ke anggota keluarganya atau transmisi lokal,” tuturnya.Namun, Endah membantah kenaikan jumlah warga terpapar Covid-19 di Kabupaten Tuban karena Pilkada Serentak 2020.

“Untuk penularan hingga masa inkubasi butuh waktu 7-14 hari. Jadi, untuk kenaikan saat ini bukan karena faktor pilkada,” jelasnya.

Menurutnya, peningkatan kasus positif Covid-19 di Tuban karena rendahnya kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.

“Sehingga muncul kontak erat pasien kemudian menyebar ke anggota keluarganya atau transmisi lokal,” tuturnya.

Berdasarkan data sebaran kasus Covid-19 di Tuban pada Selasa (8/12/2020), jumlah kasus positif Covid-19 yang sebelumnya 867 naik menjadi 890.

Pada Rabu (9/12/2020), angkat positif bertamah menjadi 928 kasus. Keesokan harinya, meningkat menjadi 975 kasus.

Pada Jumat (11/12/2020), angka kumulatif terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat 1.024 kasus. Lalu naik menjadi 1.079 kasus pada Sabtu (12/12/2020).

Jumlah kasus positif Covid-19 naik menjadi 1.144 kasus pada Minggu (13/11/2020).

Sementara pada Senin (14/12/2020), tercatat 1.162 kasus dengan rincian 720 pasien sembuh, 336 dirawat, dan 116 meninggal.

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: