TUBAN, (Ronggo.id) – Menjelang Pergantian Tahun, sejumlah kebutuhan pokok seperti harga daging ayam di Pasar Tradisional Tuban naik menjadi Rp 60 ribu perkilogram. Lonjakan harga daging ayam tersebut dipicu oleh tingginya permintaan konsumen.
Seperti yang terpantau di pasar tradisional yang berada di jalan Pramuka, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban ini. Sejumlah harga dari berbagai jenis daging ayam mengalami peningkatan sejak pertengahan bulan Desember 2022. Kenaikan tersebut terjadi beberapa tahap hingga mencapai Rp 10.000 perkilogram.
Suyatmi, salah seorang pedagang di pasar tradisional jalan Pramuka ini menjelaskan, harga daging ayam terus mengalami kenaikan seiring dengan banyaknya permintaan konsumen menjelang perayaan Tahun Baru 2023.
“Semua harga daging ayam naik, mulai dari ayam potong hingga daging ayam jawa,” ujar Suyatmi saat ditemui usai menjajakan dagangannya di Pasar Pramuka, Kamis (29/12/2022).
Ia mengatakan, daging ayam ini mengalami kenaikan dibeberapa hari terakhir, mulai dari kisaran Rp 30.000 sampai Rp 35.000 perkilogram. Namun saat ini, harga daging ayam potong dan ayam boiler atau ayam petelur melonjak menjadi Rp. 45.000 perkilogram, ayam potong Rp 35.000 dan ayam kampung kini menyentuh angka Rp 60.000 perkilogram.
“Kemarin yang harganya 30 ribu kemudian naik jadi 32 ribu, dan sekarang sudah mencapai 35 ribu perkilogram. Kemudian ayam jawa super 45 ribu dan ayam kampung sampai 60 ribu perkilogram,” terangnya.
Sementara itu, Anita, salah seorang pembeli daging ayam di pasar Pramuka mengeluhkan harga daging ayam yang kian mahal.
Menanggapi kenaikan harga daging ayam tersebut, Anita yang merupakan pengusaha katering ini terpaksa menaika harga penjualannya untuk menghindari kerugian.
“Kalau kebutuhan naik seperti ini, otomatis harga katering juga kita naikkan. Apalagi menjelang tahun baru semua harga juga ikutan naik,” pungkasnya.
Pantauan di lapangan, kebaikan harga daging ayam diprediksi masih akan terus berlangsung hingga perayaan Tahun Baru 2023 usai. (Ibn/Jun).