TUBAN – Cincin merupakan aksesoris yang digunakan atau dipakai oleh sebagian orang untuk memperindah jari tangan. Namun, apa jadinya jika cincin yang dikenakan selama bertahun-tahun menjadikan jari-jari kita bengkak dan berakibat fatal..?
Hal ini dialami oleh pemuda bernama Ilham Yahya (25), warga Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Pasalnya, cincin yang ia kenakan selama bertahun-tahun sulit dilepaskan, hingga mengakibatkan pembengkakan dibagian jarinya dan membuat ia merintih kesakitan.
Namun hal itu tak berlangsung lama, sebab orang tuanya langsung mengadukan hal itu kepada Kepala Desa (Kades) setempat dan diteruskan ke petugas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol-PP dan Damkar) Tuban. Alhasil, cincin berbahan dashae logam Alpaka yang melingkar di jarinya berhasil dilepaskan.
Hal tersebut diungkapkan Kades Socorejo, Zubas Arif Rahman Hakim yang mendapat keluhan dari ibu korban jika kondisi jari anaknya semakin menggemuk dan mengalami pendarahan, sedangkan cincin yang dipakai susah untuk dicopot.
“Ibu korban datang ke saya tadi malam, mengadu untuk dibantu dicarikan solusi, sebab cincin di jari anaknya tidak dapat dilepas,” ungkap Kades Arif kepada Ronggo.id, Selasa (22/2/2022).
Mendapat aduan dari warganya, Kades Muda itu kemudian melaporkanya ke Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol-PP dan Damkar) Tuban untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
“Tadi malam langsung Saya informasikan ke pihak terkait, untuk dibantu penyelamatan agar jari korban tidak makin parah,” jelas Arif.
Sementara itu, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tuban, Waris Eko Priyanto mengatakan, ada tiga personil yang dikerahkan menuju rumah korban ditemani pemerintah Desa setempat menyusul laporan yang sebelumnya telah sampaikan.
Menurut Waris, Pihak keluarga mengaku sempat menempuh berbagai upaya untuk melepaskan cincin, termasuk mendatangi beberapa dokter, namun tak kunjung membuahkan hasil.
“Tadi malam dihubungi Pak Inggi, karena situasinya belum begitu mendesak, baru kali ini bisa dieksekusi,” ujar Waris seusai evakuasi korban.
Masih kata Waris, karena cincin yang sudah lama tidak dilepas disertai pembengkakan jari, membuat cincin terpaksa harus dipotong dengan menggunakan gerinda berukuran kecil. Proses evakuasi pun berlangsung cukup dramatis, sebab para petugas harus berhati-hati demi menghindari terjadinya cidera.
“Sekitar satu jam cincin baru terlepas, tentunya ada alatnya khusus. Alhamdulillah, dalam proses evakuasi jarinya tidak ikut terluka,” kata Waris mengakhiri.
Sebatas diketahui, terdapat dua cincin yang berhasil dilepas oleh petugas Damkar dari jari korban, masing-masing yang terpasang dijari manis tangan kiri serta yang dipakai korban dijari tengah tangan kanan.