TUBAN, (Ronggo.id) – Bukit Lei yang berada di Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban resmi menjadi venue baru Cabang Olahraga (Cabor) paralayang, sekaligus lokasi perhelatan Kejuaraan Paralayang Liga Jawa Timur (Jatim) Seri 2 yang akan berlangsung selama 3 hari, mulai 30 September – 2 Oktober 2022.
Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti secara simbolis oleh Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, yang didamping Kapolres Tuban, AKBP Rahman Wijaya, Dandim 0811 Tuban, Letkol Inf Suhada Erwin dan Anggota DPRD Kabupaten Tuban, Asep Nur Hidayatullah, Sabtu (1/10/2022).
Turut hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahrahraga, Danarji, Ketua Paralayang Provinsi Jatim, Arif Eko Wahyudi, jajaran Forkopimca serta Kepala Desa Se-Kecamatan Grabagan.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky yang biasa disapa Mas Bupati menyampaikan, dibukanya venue baru ini merupakan dukungan kongkrit Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban terhadap perkembangan atlet-atlet paralayang.
Bukit Lei diharapkan menjadi icon desa, selain sebagai wadah mencetak bibit-bibit baru atlet paralayang, keberadaannya sebagai destinasi wisata juga diharapkan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar.
“Sejalan dengan program One Village One Product, Kebetulan di Desa Pakis konsenNya pembuatan tempat paralayang. Karena ini di lahan Perhutani, kita masih menunggu proses berikutnya, kalau sudah clear, secepatnya akan kita bangun,” kata Mas Bupati.
Putra Mantan Bupati Haeny Relawati Rini Widyastuti menjelaskan, Pemkab Tuban berkomitmen mengembangkan venue paralayang ini dengan membangun sarana venue bagi para atlet, dan fasilitas pendukung lain, meliputi infrastruktur jalan, lahan parkir, penerangan, MCK dan ruang bagi pelaku UMKM.
Kendati begitu, lanjut Mas Bupati, pelaksanaan pembangunan jika dilihat dari anggaran, paling cepat melalui P-APBD 2023, sebab APBD 2023 telah disahkan bersama DPRD Kabupaten Tuban.
“Tapi nanti akan kita koordinasikan dengan Disparbudpora, kita lihat waktu paling cepat berapa lama, dan berapa besar anggaran yang dibutuhkan,” terangnya.
Pada momentum kejuaraan paralayang kali ini, Mas Bupati menghimbau, agar para atlet yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air mempererat jalinan persaudaraan, dan selalu menjunjung tinggi sportivitas.
“Semoga para atlet yang bertanding semakin berkembang, tetap kompak, sportif, dan saling mendukung satu sama lain,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Paralayang Jatim, Arif Eko Wahyudi menyebut, sebagai venue baru, tentunya menjadi lumrah jika masih banyak kekurangan yang harus dibenahi.
Misal saja, lokasi take off yang masih berbatu, area landing kurang luas, dan banyak bebatuan yang harusnya ditimbun dengan tanah. Kemudian MCK dan juga penataan UMKM.
“Namun secara umum Bukit Lei potensional untuk dikembangkan sebagai tempat paralayang, termasuk menyelenggarakan event skala nasional ketika infrastrukturnya sudah memenuhi standart,” tuturnya.
Tak lupa, Arif Eko Wahyudi menyampaikan terima kasih atas dukungan dari pihak-pihak terkait yang selama ini turut berupaya mensukseskan Kejuaraan Paralayang Liga Jatim Seri 2 tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi kepada Pemdes Pakis, Forkopimca Grabagan, Pemkab Tuban yang telah merespon baik kejuaraan ini. Kami berharap paralayang menjadi icon dari masyarakat Tuban,” tandasnya. (Ibn/Jun).