TUBAN – Umat Khonghucu Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD), Klenteng Kwan Sing Bio Tuban menggelar sembahyang Chu Xi atau malam Pergantian Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili. Kegiatan yang ketat dengan penerapan protokol kesehatan ini berlangsung secara hikmat dan sederhana.
Tidak hanya sembahyang, dalam upacara malam tahun baru baru imlek yang jatuh pada 1 Februari 2022 dengan Shio Macan Air ini, Umat Khonghucu juga melepaskan sebanyak 888 burung pipit sebagai wujud cinta kasih mereka kepada sesama makhluk hidup serta ritual buang sial dan
Penilik Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, Alim Sugiantoro mengatakan, pada perayaan Tahun Baru Imlek 2022 ini memang dilakukan dengan sederhana namun penuh makna, dimana para jemaat menggelar sembahyang dan melepaskan burung sejumlah 888 tepat pada pukul 20.00 Wib atau 08.00 malam.
“Melepas burung sejumlah 888 ini selain sebagai persembahan kepada leluhur, 8 juga diyakini sebagai angka hoki artinya Pak Jay atau rejeki banyak. Ditambah tahun ini merupakan shio Macan Air. Kalau rakyat Indonesia rejekinya banyak, maka Negara akan damai,” ungkap Alim Sugiantoro ritual di Klentang Tuban, Senin (31/1/2022) malam.
Adapun ritual sembahyang sendiri dibagi menjadi dibagi menjadi tiga tahap. Pertama menghadap ke Tian atau Tuhan Yang Maha Esa dengan tujuan mendapatkan berkah dan keselamatan. Kedua, ditujukan kepada Dewa Kong Co Kwan Sing Tee Koen, dan ketiga ritual sembahyang di Altar Tri Nabi atau tiga dewa dari tiga umat, masing-masing Budha, Tao dan umat Khonghucu.
“Kita mendoakan agar pada Februari dan Maret, Indonesia segera sembuh dari wabah Covid-19, perekonomian segera pulih, dan rakyat juga banyak rejeki. Sehingga semua manusia akan hidup makmur dan sejahtera,” harap tokoh Khonghucu ini.
Ia menjelaskan, jika Imlek tahun 2022 ini, Klenteng Kwan Sing Bio tidak mengagendakan kegitan apapun, seperti festival barongsai atau aktifitas yang sifatnya menimbulkan keramaian dan kerumunan. Sebab, saat ini Negara masih dirundung duka akibat Covid-19.
“Sebagai rakyat Indonesia, kita juga harus tunduk dan patuh terhadap aturan yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Selain sembahyang, besok tidak ada kegatan apapun. Sebab, semua kegiatan yang membuat keramaian sementara dihentikan,” pungkasnya.