, (Ronggo.id) – Hilir mudik armada truk yang diduga bermuatan material tambang pasir yang dikeruk dari wilayah Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban dinilai dapat membahayakan keselamatan siswa di Tuban.

Salah seorang guru SDN Tegalrejo 1, Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak mengaku was-was atas keselamatan siswanya. Pasalnya hampir setiap hari truk bermuatan tambang pasir terus mondar mandir di depan sekolah. Terlebih lebar jalan di lokasi tersebut begitu sempit.

“Jalan disini sempit, jadi mau tidak mau Kami harus siaga didepan sekolah. Khususnya saat berangkat dan pulang sekolah,” ucap Guru yang meminta namanya tidak disebutkan, Selasa (23/5/2023).

Tak jarang, debu-debu akibat lalu lalang armada tersebut beterbangan masuk ke ruang kelas sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.

“Debunya kadang masuk ke ruang kelas dan sangat mengganggu siswa yang tengah belajar,” ungkapnya.

Demi kenyamanan siswa, dirinya mendorong agar Pemerintah Kabupaten Tuban mengambil tindakan sehingga truk-truk pengangkut tambang pasir tidak lagi melintas didepan sekolah.

“Kalau bisa kendaraan-kendaraan tersebut dialihkan lewat jalur lain,” tuturnya.

Sementara itu, Perangkat Desa Tegalrejo, Muji mengemukakan, semenjak adanya lalu lalang armada bermuatan tambang pasir, membuat para orang tua tidak tega membiarkan anak-anaknya berangkat dan pulang sekolah sendirian.

“Yang awalnya anaknya jalan kaki berangkat dan pulang sekolah, sekarang ini para orang tua terpaksa menjemput anak-anaknya karena kuatir keserempet truk,” bebernya.

Menanggapi kondisi itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Tuban Yuli Imam Isdarmawan menyampaikan bakal segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian berkaitan dengan penertiban.

“Secepatnya akan Kita koordinasikan dengan Satlantas Polres Tuban mengenai penertiban di lapangan,” ujarnya.

Disisi lain, Imam menegaskan, selain bertanggungjawab terhadap kerusakan jalan yang ditimbulkan, pengelola atau pemilik tambang seharusnya mengkondisikan armadanya supaya tidak beroperasi pada jam-jam tertentu.

“Diharapkan pelaku usaha ada tanggung jawab terhadap kerusakan jalan. Kemudian memperhatikan jam operasionalnya. Pada jam-jam sekolah semestinya armada bisa dikondisikan,” tegasnya. (Said/Jun).

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: