TUBAN, (Ronggo.id) – Belakangan ini warga di Kabupaten Tuban gaduh menyusul adanya kebijakan suntik mati TV Analog atau Analog Switch Off (ASO), imbasnya banyak dari mereka terpaksa puasa menyaksikan siaran TV.
Sebab, untuk dapat kembali menikmati tontonan melalui TV Analog, masyarakat harus memasang perangkat Set Top Box (STB) agar dapat menangkap siaran TV digital, tentu bagi masyarakat berpenghasilan pas-pasan kondisi ini sangat membebani.
Sementara, sejak suntik mati TV analog pada Rabu (21/12/2022) lalu, harga STB dipasaran mulai melonjak naik.
“Mending kapan-kapan saja belinya, karena sekarang ini harga STB mahal, yang kualitasnya rendah harganya 250 ribuan, sedangkan yang kualitas bagus 300 hingga 400 ribu, padahal sebelumnya tidak segitu,” ungkap Aji Santoso, warga Kecamatan Grabagan.
Disisi lain bantuan STB yang dijanjikan pemerintah hingga kini juga belum ada perkembangan lanjutan. Hal itu diungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Kabupaten Tuban, Arif Handoyo ketika disinggung mengenai bantuan STB bagi warga kategori miskin.
“Belum ada info lebih lanjut berkaitan bantuan STB,” ungkap Arif panggilan akrab Kadiskominfo-SP Tuban, Sabtu (24/12/2022).
Sebelumnya, Arif meminta masyarakat supaya bersabar untuk mengikuti proses migrasi dari TV analog ke TV digital yang telah menjadi aturan dan keputusan pemerintah.
Meski sudah mulai berlaku di Tuban, namun tidak semua wilayah terdampak, ada beberapa TV analog milik warga yang masih bisa menangkap siaran TV tanpa menambahkan perangkat STB.
“Kabarnya, kalau antena diarahkan ke wilayah Madiun, masih bisa menangkap siaran TV analog. Akan tetapi kalau mengarah ke area jatim 1 seperti Surabaya sudah tidak bisa,” ujarnya. (Ibn/Jun).