TUBAN, (Ronggo.id) – Dalam mengimplementasikan Permendigbudristek Nomor 63 Tahun 2022, Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan Bantuan Operasional (BOP) PAUD bersama Bunda PAUD se Kabupaten Tuban, Rabu (1/3/2023).
Pada kesempatan ini, Ketua Komisi 4 DPRD Tuban, Tri Astuti menyampaikan, jika dana BOP PAUD tersebut dibagi menjadi dua kategori, diantaranya Reguler dan Kinerja.
“BOP Reguler ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional rutin satuan pendidikan, sementara BOP Kinerja di gunakan untuk peningkatan mutu pendidikan satuan pendidikan,” ungkap Tri Astuti dalam keterangan tertulis yang diterima Ronggo.id.
Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) tersebut yang diberikan oleh Kementrian Pendidikan ini dianggarkan melalui dana alokasi khusus non fisik dan dapat dikelola secara akuntabel serta tepat sasaran, sehingga pada penyusunan rencana kegiatan sekolah harus dilakukan sesuai kebutuhan, bukan berdasarkan pada keinginan.
“Dan dalam pengelolaan dana BOSP ini nantinya harus berdasarkan prinsip fleksibel, efektif, efesien, akuntabel dan transparan,” jelas politisi Partai Gerindra ini.
Astuti, sapaan akrab Ketua Komisi 4 DPRD Tuban ini mengaku, penerimaan BOP PAUD Reguler ini harus memenuhi persyaratan, diantaranya memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yang terdata pada aplikasi dapodik, telah mengisi dan melakukan pemutakhiran data pada aplikasi Dapodik sesuai dengan kondisi di satuan pendidikan paling lambat 31 Agustus tahun anggaran sebelumnya. Memiliki izin penyelenggaraan pendidikan dan rekening satuan pendidikan atas nama pendidikan.
“Kalau untuk besaran BOP Reguler itu terhitung berdasarkan besaran satuan biaya dana BOP PAUD pada masing-masing daerah yang telah ditetapkan oleh Kementrian dikali jumlah peserta didik,” ujarnya.
Astuti berpesan agar satuan pendidikan membuat pojok-pojok baca yang bisa di manfaatkan orang tua siswa untuk menambah literasi tentang bagaimana pola asuh anak, edukasi dalam membekali anak-anak dengan makanan yang bergizi dan murah, namun memenuhi unsur 4 sehat dan 5 sempurna. Kemudian memberikan metode belajar di luar sekolah dengan memanfaatkan potensi yang ada di Tuban.
“Misalnya bekerjasama dengan Diskominfo untuk siaran radio, ke Taman Kota, tempat wisata lokal yang ada disekitar sekolah, Dinas Perpustakaan atau Unit Pemadam Kebakaran, sehingga anak-anak bisa belajar langsung tanpa harus mengeluarkan banyak biaya dengan wisata keluar kota,” harapnya.
Pada kesempatan bimtek ini, salah seorang bunda PAUD juga menyampaikan beberapa aspirasinya, diantaranya terkait bantuan sarana dan prasarana yang selama ini hanya 2 lembaga di kecamatan dalam 1 tahun anggaran, serta tambahan honorarium para Bunda PAUD.
“Kami berharap agar Bu Tri Astuti berkenan memfasilitasi Kami dengan menyampaikan terkait komitmen Kepala Desa dalam mengalokasikan 20 persen anggaran untuk pendidikan, serta hono atau insentif guru PAUD juga mohon dinaikkan,” pungkasnya. (Ibn/Jun).