TUBAN, (Ronggo.id) – Diskusi publik dihelat Relawan Bolone Mas Gibran Tuban di hari pertama masa pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024.
Diskusi yang mengambil topik ‘Kemenangan Generasi Muda Pemimpin Bangsa’ ini berlangsung di salah satu cafe di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban dengan menghadirkan sejumlah narasumber, dan para mahasiswa dari perguruan tinggi swasta di Kabupaten Tuban, Kamis (19/10/2023) malam.
Dalam acara ini, banyak hal yang dikupas seputar pemimpin muda, seperti yang disampaikan oleh Sabillah Karimatunnisa, salah seorang mahasiswi yang tinggal di Kecamatan Tuban.
Menurut mahasiswi berusia 20 tahun ini, sosok pemimpin muda amat dibutuhkan oleh bangsa ini untuk mewakili suara-suara generasi muda yang mungkin selama ini belum sepenuhnya didengar.
Seperti Gibran Rakabuming Raka, Sosok Wali Kota Solo ini dinilai telah memberikan ruang seluas-luasnya kepada generasi muda untuk berkembang dan berkarya sejalan dengan era digitalisasi.
“Mas Gibran telah memberikan wadah kepada anak-anak muda di Kota Solo untuk lebih maju dengan berbagai kebijakan yang telah dibuat,” tuturnya.
Selain diskusi mengenai pemimpin muda, dalam kesempatan ini juga dikulik tentang efektivitas media sosial sebagai sarana untuk kampanye dan meningkatkan elektabilitas.
Hendra Bayu Probo selaku narasumber menjelaskan, saat ini media sosial telah dimanfaatkan sebagai alat politik untuk meningkatkan popularitas, terlebih mendekati momen pemilu.
Tak hanya menaikan elektoral, media sosial juga kerap dijadikan sarana untuk menyerang dan menjatuhkan orang lain atau calon lain.
“Untuk itu masyarakat harus cerdik dalam memilah informasi yang beredar, harus dicek dulu kebenarannya,” kata Hendra.
Misal belakangan ini, memasuki masa pendaftaran capres dan cawapres, beredar informasi di media sosial, bahwa Presiden Joko Widodo telah membangun dinasti politik dengan kemunculan Gibran yang santer disebut sebagai kandidat cawapres.
“Padahal Mas Gibran ini menjadi Wali Kota Solo telah melalui proses yang sah, yaitu melalui Pilkada yang dipilih langsung oleh rakyat,” ujar Hendra.
Bukan tanpa prestasi, sejak dilantik menjadi orang nomor satu di Kota Solo pada 21 Februari 2021, Gibran mulai menelurkwn sejumlah kebijakan yang berdampak besar bagi kemajuan Kota Solo. Karenanya, ia berharap prestasi tersebut bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
“Karena prestasinya di Solo itu, maka wajar jika banyak yang mendorong Mas Gibran menjadi Cawapres. Tentunya masyarakat berharap dengan kepemimpinan Mas Gibran, Indonesia bisa lebih maju,” tandas Hendra. (Ibn/Jun).