TUBAN, (Ronggo.id) – Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional Tuban tembus diharga Rp 40.000, kemiri Rp 42.000 perkilogram. Kondisi ini sangat dikeluhkan para pedagang maupun pembeli.
Seperti terlihat di Pasar Tradisional di Pasar Baru Tuban, tingginya harga sejumlah kebutuhan dapur tersebut menjadikan tingkat pengunjung atau pembeli di pasar ini semakin sepi, sehingga hasil penjualan juga mengalami penurunan.
Rumiatun, salah seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Baru Tuban ini mengaku, jika kenaikan harga bawang merah sudah terjadi sejak satu minggu terakhir dan berangsur-angsur mengalami lonjakan.
“Sudah sekitar satu minggu harga bawang merah ini berangsur naik. Kalau harganya mahal, otomatis penjualan juga menurun,” ucap Rumiatun saat ditemui Ronggo.id sembari menjajakan dagangannya di Pasar Baru Tuban, Senin (30/1/2023).
Tidak hanya bawang merah, sejumlah bahan dapur lain, seperti kemiri juga mengalami peningkatan, dari yang sebelumnya hanya Rp 38.000 perkilogram, kini mencapai Rp. 42.000 perkilo.
Sementara bawang merah yang sebelumnya Rp 30.000, sekarang naik menjadi Rp 40.000 perkilogram.
“Kalau kemarin-kemarin, penjualan bawang merah bisa 20 sampai 25 kilo perhari. Sekarang paling banyak hanya 15 kilogram perhari, dan kadang dibawahnya itu. Gak tau kenapa harganya bisa naik,” jelas Rumiatun.
Sementara itu, salah seorang pembeli, Rochim mengaku jika meski harga semua bahan dapur mengalami kenaikan, dirinya tetap akan membelinya. Sebab itu merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
“Mau bagaimana lagi, bawang merah ini sudah menjadi kebutuhan wajib untuk masakan. Ya cuma kalau boleh berharap, pemerintah bisa melakukan operasi pasar, agar harga kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil,” tutupnya. (Ibn/Jun).