TUBAN, Ronggo.id – Ratusan warga Desa Tasikharjo dan Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban dibuat panik oleh bau menyengat seperti Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebagian diantaranya mengaku hingga mengalami sesak nafas. Hal itu diduga karena adanya kebocoran minyak diduga dari Fuel Terminal atau PT TBBM Tuban, Senin (10/6/2024).
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 02.30 Wib tersebut mengakibatkan para warga yang tinggal di sekitar Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) itu tiba-tiba terbangun dari tidur nyenyaknya akibat aroma yang membuat sesak di dada.
Susi (34), warga Dusun Plaosan, Desa Tasikharjo mengaku, jika ia terbangun setelah mencium aroma BBM yang sangat menyengat sekitar pukul 02.30 Wib. Karena takut, Susi bersama keluarganya kemudian bergegas keluar dari rumah.
“Awalnya ngerasa sesak setelah menghirup udara seperti bau BBM dan terbangun, lalu saya membangunkan anggota keluarga untuk keluar rumah,” ujar Susi kepada Ronggo.id di lokasi pengungsian di lapangan Desa Purworejo.
Dirinya menjelaskan, tidak hanya dirinya yang ada diluar, ternyata telah banyak orang yang ada diluar rumah dan menduduki trotoar jalan jalur penghubung antar desa. Bahkan sempat terdengar suara dari spiker masjid yang menghimbau warga agar mencari tempat diluar ruangan agar bisa menghirup udara bebas.
“Kepala desa tadi yang menghimbau agar seluruh warga keluar rumah. Sehingga tidak mengalami sesak nafas akibat kebocoran tangki depo TBBM. Selanjutnya kami di evakuasi di lapangan sini,” terangnya.
Ditempat yang sama, Fuel Terminal Manager, PT TBBM Tuban, Adriansyah mengatakan, jika pihak perusahaan telah mendeteksi adanya kondisi tidak normal pada tangki BBM sekitar pukul 02.30 Wib. Akan tetapi dirinya juga telah menerjunkan tim untuk melakukan action untuk penanganannya.
“Saat ini kami masih fokus recovery di terminal. Sementara kami juga masih melakukan investigasi, nanti untuk detail penyebab pastinya,” kata Adriansyah.
Ia menegaskan, jika adanya kebocoran gas tersebut tidak beracun dan tidak berbahaya, namun jika dihirup dengan intensitas tinggi, pasti akan berdampak pada kesehatan. Kendati begitu, pihak perusahaan juga masih fokus pada penanganan warga terdampak.
“Sementara didalam masih fokus pada recovery, sehingga bisa segera dioperasionalkan kembali dan pendistribusian BBM tidak terganggu,” tegasnya.
Saat ditanya mengenai penyebab adanya dugaan kebocoran gas yang terjadi di PT TBBM Tuban perihal adanya kelalaian petugas safety, dirinya belum menanggapi secara pasti.
“Faktornya, kami masih melakukan pengecekan, nanti untuk detailnya masih menunggu hasil investigasi,” pungkasnya. (Ibn/Jun).