TUBAN, (Ronggo.id) – Batik Tuban atau biasanya dikenal dengan nama batik gedog Tuban merupakan batik khas yang dibuat oleh masyarakat Kabupaten Tuban dengan cara ditenun. Nama gedog sendiri diambil dari bunyi “dog-dog” yang di keluarkan dari alat penenunnya.
Adapun motif batik gedog yang di tuangkan di kain tersebut terinspirasi dari pohon kluwih, pohon kopi, kemiri, randu, dan ganggang. Selain motif pepohonan, motif gambar hewan seperti burung merak dan segunting, serangga serta binatang-binatang melata juga dituangkan dalam bentuk karya tersebut.
Batik gedog sendiri pernah di pakai oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di istana negara saat mengahadiri acara resmi. Bahkan, Batik Gedog Tuban juga menjadi ikon pada Hari Batik Nasional (HBN) 2024. Tentunya sebagai masyarakat Kabupaten Tuban sudah harusnya bangga dengan hasil karya tersebut.
Disisi lain, batik gedog juga pernah dipakai oleh idola K-Pop Korea, Taeyong NCT. Penyanyi kelahiran tahun 1995 tersebut tampil mengejutkan karena mengenakan batik gedog yang diberikan oleh salah satu brand lokal Indonesia, yakni Melahyar dan Moison. Go internasionalnya batik tersebut juga menjadi hal yang seharusnya kita lestarikan bersama.
Yayasan Batik Indonesia (YBI) melalui akun instagramnya @ybi.official mengunggah serangkaian acara perayaan Hari Batik Nasional (HBN) 2024 yang diperingati pada Rabu (2/10). Acara tersebut digelar dari tanggal 2 sampai 6 Oktober di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
Di antara rangkaian acara tersebut adalah Styling Guide bersama Adi Surantha, Thalkshow HBN 2024 x Industrial Festival 2024 Batikology bersama Putri Komar, Fashion Show Pesona Batik Gedog Tuban, dan lain sebagainya.
Batik Gedog Tuban dipilih sebagai ikon HBN karena merupakan salah satu warisan budaya yang langka di Indonesia. Batik tersebut dipengaruhi budaya Tiongkok, karena menampilkan burung Phoenix lewat motifnya.
“Akulturasi budaya tersebut dipicu oleh posisi Tuban yang sempat menjadi pintu masuk pendatang asal Negeri Tirai Bambu di masa lalu. Proses pembuatan batik pun cukup unik, yaitu masih menggunakan benang katun yang dipintal dari tanaman kapas yang tumbuh subur di Tuban,” papar Febriana Feramitha selaku Ketua Panitia Pelaksana HBN dalam jumpa media di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (26/9), dikutip dari liputan6.
Adapun pemilihan tema “Bangga Berbatik” bertujuan untuk mendukung para pengrajin dan pengusaha produk batik dengan memotivasi masyarakat Indonesia untuk menggunakan dan mempopulerkan batik di setiap aktivitas.
Sementara itu, dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menghimbau kepada seluruh instansi pemerintah, swasta serta lembaga pendidikan untuk mengenakan batik pada hari ini, Rabu (2/10).
Himbauan tersebut ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat khususnya di lingkungan kerja, sebagai bentuk penghargaan dan pelestarian terhadap batik sebagai warisan budaya Indonesia, khususnya batik gedog Tuban.
Tak hanya itu, hal tersebut juga untuk meningkatkan rasa kebanggaan dan cinta terhadap budaya nasional. Dengan mengenakan batik, diharapkan seluruh masyarakat ikut berperan aktif dalam melestarikan warisan budaya yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya takbenda dunia. Selain itu, langkah ini juga merupakan upaya untuk memperkuat identitas nasional melalui kebudayaan lokal. (Hus/Jun).