, (.id) – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh lakukan aksi solidaritas dan aksi peduli demokrasi didepan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), pada Senin (26/8/2024).

Salman Al Farisi, selaku Wakil pertimbangan BEM se-Kabupaten Tuban menjelaskan, aksi tersebut dilakukan lantaran pihaknya merasa Kepolisian Republik () melakukan tindakan represif terhadap para mahasiswa saat melaksanakan aksi demo Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang di anulir oleh Republik Indonesia.

“Kami cukup menyoroti tindakan represif yang dilakukan oleh para temen-temen dari kepolisian kepada para rekan rekan kami yang berdemo terkait RUU Pilkada di pusat sana,” jelasnya.

Salman menjelaskan, adanya demontrasi yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa tersebut bertujuan untuk menyampaikan aspirasinya saja dan tidak ingin berkelahi dengan pihak kepolisian. Namun, kekerasan tersebut tetap saja ada dan banyak disorot dimedia sosial saat ini.

“Sudah banyak beredar di media sosial teman-teman kita yang telinganya pecah sampai masuk ke rumah sakit. Kita ini hanya ingin menyampaikan aspirasi bukan ingin berkelahi,” katanya.

Aksi tersebut dilakukan juga sebagi bentuk komitmen mahasiswa untuk terus menjaga demokrasi dan mengawal RUU Pilkada yang diputuskan oleh pada Selasa (20/8) lalu.

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Tuban, turun langsung untuk mendengarkan aspirasi para mahasiswa guna menanggapi tuntutan massa aksi. (Hus/Jun).

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: