– Cuaca buruk yang masih berlangsung hingga saat ini di perairan , menyebabkan para nelayan tradisional enggan untuk melaut. Untuk mengisi waktu senggang, sebagian dari mereka memilih memperbaiki alat tangkap ikan yang sudah mulai rusak.

Sepekan sudah, para nelayan , Kecamatan , , membiarkan perahu mereka bersandar di bibir pantai. Gelombang tinggi hingga mencapai 3 meter membuat mereka tidak berani untuk berlayar.

“Bukan hanya ombaknya saja yang besar, tapi anginnya juga kencang, kondisi ini yang membuat rekan-rekan nelayan was-was untuk pergi melaut,” ucap Kabul (55), seorang nelayan yang ditemui di pesisir pantai Socorejo, Jumat (4/3/2022).

Selama liburan, para nelayan tidak bisa berbuat banyak. Sembari menunggu cuaca sedikit mereda, mereka memanfaatkan untuk membenahi kapal maupun jaring yang biasa mereka gunakan untuk menangkap ikan.

“Sudah 6 hari menganggur, jadi yang bisa dilakukan sekarang hanya menyulam jaring yang robek, karena memang tak ada kerjakan lain,” keluh Kabul saat memperbaiki peralatannya di pesisir pantai.

Nelayan lainnya, Munandar (54) mengaku, sejak satu bulan terakhir hasil tangkapan ikannya mengalami penurunan, dan hanya cukup untuk biaya operasional. Ia pun tak terlalu buru-buru untuk kembali beraktifitas dilaut sampai cuaca dipastikan benar-benar kembali normal.

“Paling banyak sehari melaut dapat 500 ribu, itupun dibagi 2 orang dan juga untuk beli solar. Bahkan satu minggu yang lalu sehari penjualan ikan hanya 150 perhari. Sehingga untuk beli solar saja tidak cukup,” ujarnya.

Kendati demikian, ia berharap cuaca segera membaik agar ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk keluarganya.

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: