, (Ronggo.id) – Belakangan ini warga yang tinggal di Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban ramai-ramai melontarkan komplain atas layanan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Lestari Tuban.

Pasalnya distribusi air dari perusahaan plat merah itu dianggap kurang maksimal. Bahkan di beberapa dusun suplai air hanya saat malam hari. Misal di Dusun Gudro, Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan.

Isyono (44) warga Dusun Gudro, Desa Banyubang mengungkapkan, dirinya harus rela begadang demi mendapatkan jatah air. Terlebih air yang mengalir ke rumahnya tekanan airnya kecil.

“Kadang ya terpaksa begadang sampai pagi menunggu tampungan terisi penuh,” ungkap Isyono, Minggu (25/6/2023).

Hal yang sama diungkap Arman (40) warga Dusun Gurdo, Desa Banyubang yang lain. Jika pasokan air ke rumahnya hanya dialirkan pada malam hari. Dan itupun tiap 3 hari sekali.

“Tentu untuk memenuhi kebutuhan selama 3 hari tidak cukup, sehingga terpaksa ngangsu ke sendang,” ungkapnya.

Dikatakan Arman, kondisi seperti ini hampir setiap tahun terjadi, khususnya ketika musim kemarau tiba. Menurutnya, apabila permasalahan ini tidak segera dicarikan solusi maka pelanggan yang akan terus dirugikan.

‘Walaupun air jarang keluar tapi tagihannya sama. Misal telat bayar pelanggan juga tetap dikenakan denda,” katanya.

Terpisah, Direktur Tuban, Slamet menjelaskan, tersendatnya distribusi air ke pelanggan disebabkan penurunan debit air. Meski di Kecamatan Grabagan sudah ada 5 sumur yang dioperasikan, namun belum mampu mencukupi kebutuhan seluruh pelanggan.

“Untuk itu Kami membuat 1 sumur baru yang ditargetkan pengerjaanya rampung akhir bulan ini,” sambungnya.

Slamet menambahkan, pada musim kemarau ini, pihaknya terpaksa melakukan skema pembagian air secara bergilir, dengan harapan distribusi air ke rumah pelanggan bisa merata.

“Makanya ada yang dialirkan malam hari. Sebab jika dialirkan secara bersamaan pasti ada wilayah yang tidak kebagian,” imbuhnya.

Slamet menyebut, sebagai solusi jangka pendek bagi pelanggan yang pasokan airnya benar-benar mampet, maka sementara ini dibebaskan beban biaya. Kemudian diberikan dropping air bersih menggunakan truk tangki berkapasitas 5.000 liter.

“Sudah sejak 3 minggu yang lalu Kami melakukan dropping air. Kalau ditotal setiap minggunya ada 13 rit,” tandasnya. (Ibn/Jun).

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: