TUBAN – Pemuda desa ring satu PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) menggelar aksi protes terhadap menejemen perusahaan, hal ini dilatar belakangi oleh tuntutan mereka terkait rekrutemen tenaga kerja yang ajukan kepada anak usaha PT Semen Indonesia (SIG) tidak digubris.
Para pemuda Karang Taruna (Kartar) dari 6 desa, diantaranya ialah Desa Merkawang, Sawir dan Desa Glondonggede, Kecamatan Tambakboyo, Desa Mliwang dan Desa Kedungrejo, Kecamatan Kerek, serta Desa Karangasem, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban ini sebelumnya mendorong SBI untuk memprioritaskan tenaga kerja dari warga ring satu.
Ketua Kartar Desa Karangasem, Ahmad Arif mengatakan bahwa, adanya perusahaan di kawasan pemukiman ini seharusnya bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat setempat, sebab warga ring yang terdampak langsung oleh aktifitas perusahaan, bukannya mengambil tenaga kerja dari luar desa ring.
“Mestinya perusahaan memberdayakan SDM yang ada di sekitar perusahaan, karena secara administrasi sesuai surat edaran lowongan pekerjaan, mereka telah memenuhi kualifikasi yang diminta, baru kemudian kalau tidak ada, perusahaan bisa menggunakan tenaga kerja dari luar”, ungkap Ahmad Arif saat ditemui seusai rapat, Rabu (26/1/ 2022).
Sikap perusahaan yang menolak tuntutan mereka mengenai batas waktu pembukaan lowongan pekerjaan baru tersebut justru dinilai menciderai kepercayaan masyarakat, karena mereka tidak punya itikad baik dalam menyelesaikan polemik yang terjadi dan terkesan abai terhadap nasib warga terdampak.
“Jika hari ini tidak ada kesepakatan terkait tuntutan kami atau perusahaan tidak merubah keputusannya, maka besok lusa kami bersama dengan seluruh warga ring 1 akan melakukan aksi demo,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Merkawang Ahmad Wahib Al-Haitimi mengungkapkan, bahwa Pemdes hanya sebagai fasilitasor dan menampung keluhan masyarakat yang menuding tidak adanya keterbukaan terhadap proses recruitment yang dilakukan SBI.
“Kami rasa tuntutan pemuda dan Karang Taruna ini cukup wajar. Apapun bentuk lowongan pekerjaan yang dibuka SBI, maka perusahaan seharusnya transparan dan juga berkomunikasi dengan desa dan tim 6 yang ditunjuk perusahaan sebagai perwakilan desa,” terang Wabib.
Sementara General Affair Community Relations PT. SBI Tuban, Trayudi Darma mengaku, jika pihak perusahaan sebenarnya telah bersedia mengakomidir permintaan yang diajukan para pemuda iini. Namun karena ada hal tertentu yang tidak disepakati oleh Karang Taruna, sehingga keadaan pun berubah. Padahal mengenai lowongan kerja, PT SBI sebelumnya juga telah menyanggupi untuk berkomunikasi dahulu dengan pihak desa.
“Tadi sudah didiskusikan, dan kami setuju membatalkan recruitment dan memprioritaskan ring 1, tapi kami minta tambahan yang memenuhi kualifikasi dan itu standart,” kata trayudi.
Lebih lanjut, Trayudi belum bisa memberikan keputusan deadline recruitment ulang sebab harus berkoordinasi dengan pihak lainnya dengan mempertimbangkan kondisi yang ada di departemen terkait, khususnya logistic.
“Tuntutan yang kedua soal lowongan baru, harus mempertimbangkan kejadian disini, harus laporan dulu, karena untuk lowongan baru dibawah naungan logistik dan itu dipihak ke 3-kan, yakni PT. Global Sarana Sukses,” tutupnya.
Sekedar informasi, recruitment tenaga kerja oleh PT. Solusi Bangun Indonesia mulai diumumkan pada bulan Desember 2021, nantinya pekerja yang dinyatakan lolos seleksi akan dilimpahkan ke perusahaan rekanan, dalam hal ini PT. Global Sarana Sukses dibawah departemen logistic.
Dalam ketentuanya, berdasarkan surat edaran lowongan pekerjaan, calon tenaga kerja harus memenuhi kualifikasi Berpendidikan Sarjana (S1) dari Universitas dari min. Akreditasi B, IPK minimal 2.75 skala 4, laki-laki usia minimal 25 tahun dan terakhir memiliki SIM A dan bisa mengendarai mobil.