TUBAN – Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban bekerjasama dengan Universitas Brawijaya (UB) Malang, menggelar diskusi publik dengan tajuk Permasalahan Pesisir dan Solusinya, yang berlangsung di Gendung Rektorat Kampus Unirow, Kabupaten Tuban, Sabtu (23/10/2021).
Selain itu, dalam pertemuan ilmiah tersebut juga bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi kampus, meningkatkan skill dosen dalam keilmuannya, memberi pengalaman dosen dan mahasiswa di luar kampus.
Rektor Unirow Tuban, Supiana Dian Nurtjahyani dalam sambutannya mengatakan, pertemuan ilmiah ini merupakan serangkaian kegiatan Dosen Berkarya yang meliputi Supervise, pendampingan dan konsultasi untuk mencapai indikator kinerja utama perguruan tinggi. Bentuk kegiatan ini bukan hanya wujud Tri Dharma saja, termasuk juga pengembangannya.
“Indikator kinerja utama yang dimaksud disini adalah Dosen berkegiatan di luar kampus, Praktisi mengajar di Kampus, dan memberi pengalaman kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Termasuk ikut andil dalam menangani persoalan pesisir Tuban beserta solusinya,” ungkap Supiana Dian Nurtjahyani.
Melalui Progam Studi (Prodi) Perikanan dan Kelautan, dan Mipa, Unirow selama ini secara rutin ikut menangani permasalahan pesisir. Misalnya penelitian terkait kebijakan, pengabdian masyarakat, reklamasi, konservasi lingkungan, maupun bersih pantai.
Ke depan lanjut Prof Dian, sapaan akrab Rektor Unirow, bahwa kerjasama dengan perguruan tinggi lain akan ditingkatkan. Sebelum dengan UB, Unirow sendiri telah bekerjasama dengan ITS maupun Universitas Airlangga (Unair).
“Ini merupakan suatu berkah karena UB mau bermitra dengan Unirow dalam hal dosen berkarya,” terangnya.
Ditempat yang sama, Ketua Tim Dosen Berkarya UB Malang, Amin Setyo Leksono menerangkan, kegiatan diskusi publk ini merupakan bagian dari Program Dosen Berkarya dari UB. Lebih Lanjut beliau juga menyampaikan bahwa tujuan dari program ini yang pertama untuk meningkatkan reputasi dan rekoknisi UB, serta meningkatkan peran serta UB dalam pembangunan di masyarakat khususnya dunia industri dan Pemerintah Daerah.
“Untuk itu dalam kegiatan ini UB menerjunkan 5 orang pakar terdiri dari ahli di bidang perikanan, peternakan, lingkungan dan matematika,” pungkas Prof Amin.
Diketahui, dalam diskusi ini, selain hadir para pakar dari UB, juga hadir perwakilan Pemerintah Kabupaten Tuban seperti Dinas Perikanan dan Peternakan, maupun Dinas Lingkungan Hidup (LH) Tuban. Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tuban, Rukun Nelayan (RN), akademisi Unirow dan mahasiswa. Kegiatan ini juga berlangsung offline dan daring.