TUBAN – Adanya keluhan terkait bantuan beras dari program Bantuan Beras Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (BB-PPKM) program Kementrian Sosial berupa beras 10 kilogram yang berkutu dan bau oleh masyarakat Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, ditanggapi oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat.
Setelah adanya keluhan dari penerima manfaat pada (14/8) kemarin, pihak Bulog Sub Drive III Bojonegoro langsung turun untuk melakukan pengecekan sekaligus penggantian komoditi didampingi oleh perangkat desa setempat.
Wakil Pimpinan Bulog Sub Drive III Bojonegoro Hendra Kurniawan mengatakan, terdapat dua Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Jadi yang menerima beras berkualitas medium tercampur kerikil dan kulit gabah.
“Kami merespon cepat keluhan warga yang menerima beras bansos BB-PPKM dengan melakukan penggantian,” terang Hendra saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (16/8/2021).
Adapun jenis beras pengganti tetap sama, yakni beras medium hasil penyerapan petani maupun penggilingan yang ada di Kabupaten Tuban. Pihaknya juga memastikan beras yang tercampur kerikil dan kulit gabah tersebut merupakan beras yang layak salur dan layak konsumsi.
“Kami berharap kepada KPM, apabila menerima beas yang dinilai kurang baik, bisa langsung menyampaikan kepada kami atau melalui pihak desa, dan kami akan segera mengganti berasnya,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, beberapa warga penerima bansos program Kemensos berupa beras seberat 10 kilogram dengan kualitas medium mengeluhkan jika beras kondisinya berkutu dan berbau, sehingga mereka enggan mengkonsumsi sendiri dan berencana untuk memberikannya kepada hewan ternak (ayam) mereka.