TUBAN, () – Awal musim hujan di Kabupaten Tuban diprediksi akan terjadi pada awal bulan November. Namun, ada yang unik Kabupaten Tuban bagian selatan, pasalnya akan terlebih dahulu diguyur hujan. Topografi yang berbukit-bukit dan vegetasi yang banyak menjadi alasan utama mengapa hujan lebih awal mengguyur bagian selatan Kabupaten Tuban.

Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tuban, Zem Irianto Padama menjelaskan, topografi yang berbukit-bukit dan masih banyak vegetasi menyebabkan perlambatan dan pengumpulan masa udara. Perlambatan dan pengumpulan masa udara tersebut menyebabkan awan-awan hujan akan menumpuk sehingga menyebabkan terjadinya hujan.

“Topografi yang berbukit-bukit dan banyak vegetasinya sehingga di wilayah tersebut sering terjadi perlambatan dan pengumpulan masa udara yang naik atau dikenal dengan istilah konvergensi dalam meteorologi. Karena adanya perlambatan dan pengumpulan masa udara yg membawa awan hujan maka di daerah itu akan banyak terjadi hujan,” jelas Zem Irianto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (2/10/2024).

Zem menambahkan, Kabupaten Tuban dibagi kedalam 4 Zona Musim (ZOM) yang mana dalam setiap ZOM tersebut memiliki rentang waktu yang bebeda dalam awal periode musim kemarau dan musim hujan. Wilayah ZOM sendiri tidak selalu sama dengan wilayah administrasi, sehingga dalam satu kabupaten/kota dapat terdiri dari beberapa zona musim.

“Kabupaten Tuban ini dibagi menjadi 4 zona musim, sehingga hal tersebut berdampak pada awal terjadinya pergantian musim. Seperti contohnya ya di Kecamatan Soko, Parengan dan Senori yang akan diguyur hujan terlebih dahulu,” tambah Zem.

Kepala Stasiun BMKG kelas III Tuban tersebut mengungkapkan, BMKG memiliki kriteria terseendiri dalam menentukan awal musim hujan yaitu jika dalam 1 dasarian jumlah curah hujannya lebih dari atau sama dengan 50 mm dan diikuti dengan 2 dasarian berikutnya berarti daerah tersebut sudah dikatakan masuk ke musim penghujan.

“BMKG punya kriteria sendiri dalam penentuan awal musim hujan mas, apabila dalam 1 dasarian jumlah hujannya lebih dari atau sama dengan 50 milimeter diikuti dengan 2 dasarian berikutnya itu berarti di daerah itu sudah dikatakan masuk musim hujan,” jelasnya.

Zem menghimbau masyarakat untuk mewaspadai jika terjadinya cuaca ektrim saat peralihan musim. Ia juga menegaskan, musim hujan ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengisi waduk ataupun danau untuk persiapan di musim kemarau nantinya.

“Musim hujan ini juga dapat dimanfaatkan untuk menambah luas tanam dan mengisi waduk maupun danau untuk persiapan musim kemarau besok,” pungkasnya. (Hus/Jun).

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: