, () – Fira Fitri Fitria, founder Organisasi (ORBIT), menyoroti aksesibilitas pembangunan ruang publik untuk difabel di Kabupaten Tuban, Senin (15/7/2024).

Program pembangunan infrastrukur ruang publik yang digalakkan oleh harus menjamin pemberian hak aksesibilitas bagi disabilitas yang diatur dalam UU Nomor 19 tahun 2011.

Peningkatan Pembangunan Infrastruktur yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPR PRKP) Kabupaten Tuban, seperti Taman Hutan Kota Abhipraya, , Gedung Olahraga Rangga Jaya Anoraga (GOR) Tuban, dan ruang publik lainnya tidak lepas menjadi sorotan dan menuai kritik serta saran.

“Saya melihatnya, seperti Abhipraya belum ada. Kalau kita bicara aksesibilitas suatu pembangunan, tidak hanya tampak indah, tapi bagaimana cara kita merepresentasikan kepada temen-temen disabilitas, apakah sudah ada guiding block, apakah sudah ada area jalan miring (RAM). Saya lihat guiding block di Abirama juga belum ada,” ungkap Fira saat ditemui di kediamannya.

Tidak hanya menyikapi soal tidak adanya aksesibilitas untuk difabel ruang publik tersebut saja, founder Orbit Tuban, Fira juga mengatakan pemberian aksesibilitas pada difabel di Gedung Olahraga Rangga Jaya Anoraga (GOR) Tuban dan Tuban Abirama, belum maksimal dan belum memenuhi secara menyeluruh untuk penyandang disabilitas khususnya untuk tuna rungu.

Aksesibilitas untuk difabel yang baru ada di area tepi lapangan dan Tuban Abirama, sudah cukup membantu akan tetapi belum maksimal. Karena perlu diketahui, penyandang disabilitas memiliki ragam kekurangan, seperti halnya tuna netra, tuna rungu dan kelompok rentan lainnya.

“Kalau GOR baru ada, itupun karena ada masukan dari salah satu teman-teman difabel, dan langsung ditindaklanjuti Mas Bupati. Itupun juga baru pinggirannya, untuk running track untuk teman-teman tuna rungu juga belum ada,” terangnya.

“Area jalan miring atau (RAM) yang ada di abirama belum memenuhi standart aksesbilitas untuk difabel, Memang itu ada, akan tetapi bentuknya sangat curam dan masih sangat membahayakan untuk penyitas,”detailnya.

Sejauh ini sekitar 5000 an warga tercatat sebagai penyandang disabilitas di Kabupaten Tuban, dan angka disabilitas akan terus meningkat.

“Ya harapan kami paling tidak, aksesibilitas untuk teman-teman disabilitas bisa terpenuhi secara menyeluruh, bukan hanya difabel saja, tapi juga anak-anak, lansia, dan ibu hamil, mereka juga tetap berhak mendapat perhatian tersendiri,” pungkasnya. (AN/Jun).

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: