TUBAN, (Ronggo.id) – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa stok bahan pangan di Jawa Timur aman ditengah krisis pangan global yang terjadi.
Hal itu disampaikan Khofifah saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Tuban, tepatnya saat meninjau operasi pasar murah yang dilaksanakan di Pendopo Kridha Manunggal Tuban, Senin (2/10/2023).
Dalam kesempatan itu, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengungkapkan, ditengah krisis pangan yang melanda belahan dunia, Jatim masih surplus padi 9,23 persen per September 2023 years by years. Bahkan mampu menyuplai di 16 provinsi di Indonesia Timur.
“Tidak hanya untuk warga Jawa Timur, namun beras kita didedikasikan untuk seluruh masyarakat bangsa,” ungkapnya.
Walaupun harga beras saat ini tergolong tinggi, beber Khofifah, namun Harga Eceran Terendah (HET) di Jatim ini masih menempati urutan dua terbawah di pulau Jawa.
Lanjut Khofifah, tingginya harga gabah medium dan premium dipengaruhi oleh harga Gabah Kering Giling (GKG) dan Gabah Kering Panen (GKP) yang sudah di atas HET sejak sampai di tempat penggilingan.
“Mudah-mudahan nilai tambah tersebut bisa dinikmati oleh petani,” harapnya.
Khofifah menjelaskan, krisis pangan kali ini diperparah minimnya suplai bahan baku pupuk imbas konflik antara Rusia dan Ukraina. Kemudian perubahan iklim yang berpengaruh pada cuaca ekstrim.
“Seperti kemarau panjang ini, juga berdampak pada ketahanan pangan kita,” terangnya.
Guna menghadapi krisis pangan, kata Khofifah, Pemerintah Provinsi Jatim telah mengambil langkah mitigasi pencegahan dengan mengoptimalkan sumur pompa dan saluran irigasi bagi petani.
“Kami meminta kepada seluruh pimpinan daerah, agar petani mendapatkan prioritas, utamanya terhadap layanan irigasi secara maksimal untuk menjaga jumlah produksi,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Khofifah yang telah memberikan atensi luar biasa kepada Kabupaten Tuban.
“Kabupaten Tuban sebagai salah satu lumbung pangan nasional terus berkomitmen untuk meningkatkan produksi pangan daerah,” tuturnya.
Sekedar diketahui, Dinas Ketahanan Pangan Peternakan dan Perikanan (DKP2P) Tuban mencatat, produksi padi Kabupaten Tuban di tahun 2022 mencapai 661.292 ton, dengan luas tanam mencapai 107.310 hektare. Untuk luas panen mencapai 106.341 hektare, dan prioritas mencapai 62,19 kwintal per hektare. (Ibn/Jun).