TUBAN, (Ronggo.id) – Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mempunyai agrowisata kebun belimbing yang patut untuk dikunjungi jika Anda berada di Tuban.
Belimbing tasikmadu merupakan holtikultura unggulan dan sejak tahun 2005 yang lalu telah ditetapkan sebagai belimbing kualitas terbaik di Jawa Timur. Pengembangan belimbing tasikmadu ini, tidak terlepas dari jasa almarhum H. Jaiz yang mengawali menanam belimbing di desa setempat.
Berdiri di luas lahan mencapai 69 hektar, dengan setiap hektarnya mencapai 300 pohon. Direncanakan lahan perkebunan akan diperluas hingga ke wilayah Desa Tegalbang, Palang, dan Desa Sumurgung.
“Setiap pohon biasanya buahnya mampu dipetik hingga 30 kg,” kata salah seorang pegawai Agrowisata Kebun Belimbing Tasikmadu tersebut.
Mengingat, buah belimbing menjadi buah yang familiar yang termasuk ke dalam varietas unggul. Diketahui, belimbing merupakan buah yang mampu menyediakan 31 kalori di setiap 100 gramnya, dimana kalori ini jauh lebih rendah dibanding buah – buahan yang populer lainnya. Buah belimbing ini juga banyak manfaatnya, selain mengatasi tekanan darah tinggi, buah bintang ini juga mampu mencegah kanker.
Dari data yang dihimpun menyebutkan bahwa pada tahun 1990 jumlah tanaman belimbing di Desa Tasikmadu hanya ada 165 pohon. Pada tahun 2003 berkembang menjadi 7.689 pohon, dan di tahun 2007 sudah meningkat menjadi 22.000 pohon yang berada di lahan sekitar 50 hektar. Untuk sementara, saat ini diperkirakan telah terjadi peningkatan signifikan atau pada kisaran lima bahkan enam kali lipatnya.
Satu pohon belimbing tasik madu ini mampu menghasilkan 40 kg dalam sekali panen dan dalam satu tahun bisa dipanen hingga tiga kali. Dalam satu hektar perkebunan belimbing bisa ditanami sebanyak 300 pohon. Jadi dalam setahun pada lahan satu hektar jumlah belimbing yang dihasilkan sekitar 30.000 kilogram per hektar atau 1.500 ton per tahun pada total luas lahan seluas 50 ha.
Seperti tanaman pada umunya, belimbing tasikmadu ini jika dibudidayakan di tempat lain, hasil buahnya akan berbeda baik dari kualitas rasa maupun ukurannya. Hal ini berbeda kondisi, jika ditanam di desa Tasikmadu sendiri.
Selain dikunjungi oleh orang dewasa, wisata agro ini juga dikunjungi oleh anak – anak yang mayoritas seperti Paud, TK, dan tingkat SD/MI yang ada di Kabupaten Tuban.
“Rombongan sekolah – sekolah itu yang biasanya berkunjung ke sini, jadi malah ramenya bukan hari libur tapi ketika sekolah – sekolah itu mulai masuk lagi,” ucap Mastur, pegawai agrowisata.
Dia juga menambahkan untuk rombongan pengunjung yang datang dari sekolah disediakan paket untuk edukasi, petik belimbing, dan renang. “Untuk edukasi kita biasanya mengajari cara untuk tanam belimbing, praktik nanamnya bagaimana. Kan anak – anak kelompok belajar paud masih banyak mainannya jadi ya ringan – ringan seperti itu edukasinya,” imbuhnya.
Untuk mengembangkan agrowisata kebun belimbing, Pemerintah Desa akan membangun sejumlah sarana diantaranya membuat jalan paving di dalam lokasi perkebunan, serta membangun gazebo yang dipakai untuk tempat beristirahat bagi wisatawan sekaligus menikmati segarnya buah belimbing.
Selain itu, para petani belimbing juga disediakan tempat untuk berjualan belimbing di area kawasan tersebut. Agrowisata ini cukup rindang dan memberikan suasana kesejukan bagi wisata yang berkunjung. Wisatawan juga diperbolehkan untuk memetik sendiri buah belimbing di pohon lalu langsung bisa mencicipinya.