TUBAN, (Ronggo.id) – Dalam meningkatkan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia di bidang kesenian tradisional, Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tuban menggelar pembinaan dan pelatihan seniman Langen Tayub. Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata
Kegiatan pembinaan yang dilakukan secara terbuka, khususnya bagi seniman Langen Tayub, meliputi pemangku karawitan dan pengrawitnya itu dilaksanakan selama dua hari, yakni pada 14 dan 15 Juni 2023.
Kepala Bidang Kebudayaan, Disbudporapar Tuban, Sumardi mengatakan, terdapat sekitar 70 orang peserta yang ikut dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan peningkatan SDM seniman dan seniwati Langen Tayub di Kabupaten Tuban.
“Peserta yang mengikuti pembinaan dan pelatihan ini berjumlah 70 orang diantaranya ada pramugari dan waranggono,” ungkap Sumardi saat ditemui Ronggo.id ditengah kegiatan pelatihan di Gedung Kesenian Kantor Dinas setempat, Rabu (14/6/2023).
Dari sekitar 70 peserta yang tercover tersebut, lanjut Sumardi, tidak semuanya merupakan warga Bumi Ronggolawe. Akan tetapi terdapat beberapa peserta dari daerah lain juga mengikuti kegiatan pembinaan ini, termasuk mereka yang turut melestarikan kesenian Waranggono.
“Ada beberapa temen – temen dari kesenian Waranggono yang ikut mengikuti pembinaan ini, sehingga nantinya mereka tahu mekanisme yang dikehendaki Pemerintah Kabupaten Tuban, dan memang mereka juga mencari rezeki dari sini,” terangnya.
Dalam pelatihan tersebut, terdapat salah satu materi yang ditekankan bahkan harus dihindari oleh para peserta, ialah tentang larangan adanya minum – minuman keras.
“Pembinaan kali ini lebih meningkatkan kedisiplinan dan memberi peringatan kalau minuman keras tidak boleh masuk di bawah terop,” ucap Mardi sapaan akrab Kabid Kebudayaan itu.
Dilain sisi, pembinaan ini juga dilakukan bertujuan untuk memberi pemahaman bagi pelaku kesenian Langen Tayub yang dipimpin oleh Pramugari (penari,Red), termasuk tentang tata cara bekso (menari), mulai dari maju gendhing (musik gendhing jawa) sampai dengan mundur gendhing.
Kemudian, tata cara dan persiapan dalam pagelaran Langen Tayub mulai dari unen, kemudian pedayangan, dilanjut repen, dan disambung oleh acara beksan. Selain tata cara juga ada tata laku pada pagelaran Langen Tayub, mulai dari pra acara hingga acara bedayan atau semacam pamer artis sekaligus penari gambyong.
“Bedayan itu semacam pamer artis penari gambyong, kemudian bedayangan di tempat punden untuk melaksanakan tayuban. Kalau repen itu untuk menghibur penjabat yang akan bekso. Lalu menari tayub dulu, baru dilanjut pelaksanaan bekso,” katanya.
Dari data yang dihimpun, jumlah seniman Langen Tayub yang dibina oleh Disparbudpora Tuban saat ini telah mencapai 210 peserta. Diantaranya 70 peserta bedayangan, 70 peserta repen dan 70 peserta bekso.
“Nanti pada tanggal 21 Juni akan ada kesenian sandur di Desa Prunggahan Kulon dan tanggal 23 Juni juga ada kesenian jaranan di Kecamatan Tambakboyo,” pungkasnya. (FU/Jun).