, () – Tradisi colok malam songo atau malam ke-29 ramadan di Kabupaten Tuban berakhir duka. Pasalnya lilin pengganti obor yang dinyalakan saat adzan magrib tiba, justru membakar bangunan rumah dan toko kelontong, Rabu (19/4/2023).

Insiden kebakaran itu terjadi di dua lokasi yang berbeda, dan dalam waktu yang hampir bersamaan. Meski tidak ada korban jiwa, namun total kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.

Pertama, kebakaran menimpa rumah Kasti (60), di Desa Tergambang, Kecamatan Bancar. Berawal ketika anaknya menyalakan lilin di depan rumah untuk tradisi malam songo.

Kebetulan Kasti yang berada disebelah anaknya, tengah mengisi BBM ke dalam botol. Sontak saja api menyambar BBM tersebut dan langsung membesar hingga membakar seluruh bangunan rumah serta perabot didalamnya.

“Satu unit motor juga ikut terbakar. Total kerugian diperkirakan Rp110 juta,” ungkap Kabid Pemadaman Kebakaran Satpol PP dan , Sutaji.

Lokasi berikutnya, kata Sutaji, yakni di Desa Kedung Jambangan, Kecamatan Bangilan. Sebuah toko kelontong milik Ali Hasan (39) hangus dilalap sijago merah, kerugian ditaksir sebesar Rp50 juta.

Masih kata Sutaji, dugaan penyebab kebakaran yang menghanguskan toko kelontong 4×8 meter tersebut sama dengan kebakaran di Kecamatan Bancar. Dipicu saat pemiliknya menyalakan lilin untuk memperingati tradisi colok malam songo.

“Lilin ditaruh didepan rumah yang berdekatan dengan BBM dan tabung LPG. Diduga karena tertiup angin, sehingga menyambar BBM,” katanya.

Sutaji menyebut, selain dibantu warga sekitar dan unsur terkait, guna memadamkan kebakaran di dua titik, pihaknya menerjunkan sebanyak 3 armada serta 10 personil.

Lebih lanjut, mantan Camat Bancar itu menghimbau kepada warga agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi kebakaran, tidak menyalakan api didekat BBM, tabung LPG, maupun benda-benda lain yang mudah terbakar.

“Dan jangan meninggalkan rumah dalam keadaan dapur masih menyala, dan tidak menumpuk colokan listrik,” tutupnya. (Ibn/Jun).

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: