, () – atau Terminal Baru Tuban yang dibangun pada masa pemerintahan Bupati Haeny Relawati Widyastuti kondisinya kian memprihatinkan. Selain sepi, ratusan kios juga mangkrak.

Kios yang diperkirakan berjumlah 176 unit di kawasan terminal itu kini seluruhnya tidak berpenghuni. Terpantau bangunan kios sudah banyak yang rusak dan kumuh seperti tidak terurus.

Pj. Kepala Koordinator Terminal , Sumarto mengatakan, sepinya terminal yang sudah dikelola oleh pemerintah pusat sejak 2017 itu karena bukan sebagai terminal transit, melainkan hanya perlintasan.

“Sejak adanya tol, kemudian pandemi, bus yang masuk ke terminal ini rata-rata hanya sekitar 96 unit perharinya,” kata Sumarto saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (15/3/2023).

Sumarto menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan agar kendaraan, terutama bus untuk masuk ke terminal type A tersebut, baik dari arah Semarang maupun yang datang dari arah Surabaya.

“Mulai dari pagi hingga malam hari kita siagakan petugas di depan pintu masuk terminal untuk mengarahkan kendaraan masuk ke terminal, tetapi kendalanya kecepatan kendaraan. Jadi kita tidak bisa berbuat banyak,” terangnya.

Disinggung soal kios, pejabat asal Kelurahan Ronggomulyo itu menyebut tidak begitu mengetahui, apakah asetnya Pemerintah atau pengelolaanya dipihak ketigakan. Kendati demikian, jika beberapa bulan terakhir masih ada satu dua kios yang beroperasi, sebelum akhirnya benar-benar kosong.

“Tiga bulan, empat bulan sebelumnya ada kios yang masih buka, kemudian ditutup karena memang benar-benar sepi,” ucapnya.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, bahwa Terminal Kambang Putih yang dibangun di tahun 2005 silam itu menguras angaran hingga puluhan miliar rupiah.

Dalam perjalananya, terminal yang sebelumnya Type C selanjutnya pengelolaannya diambil alih oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan, yakni di tahun 2017.

Namun belakangan ini muncul kabar jika Pemerintah Kabupaten Tuban berencana mengambil alih kembali pengelolaan terminal yang berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan itu.

Sayangnya, saat dikonfirmasi perihal itu, Kepala dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten Tuban, Bambang Irawan hingga berita ini dimuat belum memberikan jawaban.

Begitupun dengan Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Tuban, Teguh Setyobudi juga belum merespon saat ditanya terkait aset kepemilikan kios.

Sementara, Kepala Dinas UKM Perdagangan () Kabupaten Tuban, Agus Wijaya mengaku tidak mengetahui apakah kios-kios itu aset atau bukan.

“Saya nggak tahu mas,” ujarnya singkat menjawab pertanyaan yang dikirim ke nomor WhatsAppnya. (Ibn/Jun).

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: