TUBAN, (.id) – Ribuan anak-anak, guru serta orang tua wali dari 6 yayasan Taman Kanak-kanak dan Paud sederajat menyerbu kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kabupaten Tuban. Tujuannya ialah untuk mengenalkan dan mensosialisasikan penanganan kebakaran sejak anak usia dini.

Tak tanggung-tanggung, jumlah peserta yang ikut dalam sosialisasi dan simulasi penanganan kebakaran ini lebih dari 1500 peserta dari 6 yayasan di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tuban, dan Merakurak.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Sutaji mengatakan, jika petugas Satpol PP dan kedatangan ribuan tamu dari siswa-siswi KB, PAUD, TK dan RA ini ialah untuk simulasi pencegahan dan penanganan kebakaran kecil.

“Kami dari tim damkar punya tujuan sendiri, diantaranya agar adek-adek siswa yang menjadi generasi penerus bisa tertanam dalam benaknya bahwa penanganan kebakaran itu tidak sulit,” ungkap Kabid Damkar kepada saat ditemui di , Rabu (22/2/2023).

Dalam kegiatan ini, para anak-anak ini terlebih dahulu diperkenalkan alat-alat untuk memadamkan kebakaran, kemudian diberi tahu bagaimana pencegahan kebakaran dan penanganan kebakaran. Baik secara manual menggunakan kain basah ataupun mobil pemadam.

Kemudian, sejumlah guru maupun orang tua juga diminta untuk mempraktekan langsung bagaimana memadamkan api menggunakan kain basah. Termasuk juga melakukan pemadaman dengan selang dari mobil Damkar.

“Selain tata cara memadamkan api kecil, Kami juga mempraktekkan cara menangani hewan liar. Bahkan tadi para siswa juga Kami beri kesempatan dan Kita dampingi untuk memegang langsung ular piton, agar mereka lebih berani dan tidak takut dengan hewan melata,” terangnya.

Sutaji mengaku, sudah banyak lembaga sekolah di Tuban yang mulai sadar akan pentingnya sosialisasi kebakaran sedari dini. Bahkan sejak awal Januari sampai saat ini, sudah melaksanakan lebih dari 8 kali sosialisasi pencegahan kebakaran kepada lembaga pendidikan.

“Kami menyambut baik dan terbuka kepada seluruh lembaga pendidikan yang berkenan mengajukan permohonan sosialisasi ini, karena dengan begitu, otomatis akan mempercepat informasi dan keterampilan yang dapat langsung diimplementasikan oleh masyarakat. Secara tidak langsung tentu akan membantu meminimalisir terjadinya kebakaran,” ujar mantan Camat Bancar.

Sutaji menambahkan, Satpol PP dan Damkar Kabupaten Tuban tidak pernah menolak pengajuan sosialisasi dari sekolah. Bahkan jika diminta, pihaknya bersama tim juga bisa datang langsung di sekolahan. Namun akan bisa lebih menyenangkan apabila di pusatkan di Alun-alun Kabupaten Tuban. Karena selain dapat menampung peserta lebih banyak, lokasi yang luas juga dapat dijadikan manuver saat praktek pemadaman api.

“Semakin banyak masyarakat yang mengetahui, memahami, dan menguasai keterampilan pencegahan kebakaran, maka akan semakin memperkecil atau meminimalisir resiko kebakaran,” katanya.

Di tempat yang sama, salah seorang wali murid dari sekolah TK Harapan Bunda Jadi, Kecamatan Semanding mengaku senang bisa belajar sekaligus memahami secara teknis dalam memadamkan api. Hal ini tentu dapat sangat berguna dan bisa dipraktekkan untuk meminimalisir terjadinya kebakaran di lingkungan sekitar.

“Kami dan anak-anak pastinya sangat senang, karena selain mendapatkan ilmu tentang tata cara memadamkan api dan menjinakkan hewan liar, juga bisa bermain hujan-hujanan bersama guru dan siswa dari mobil Pemadam Kebakaran,” pungkasnya.

Sebatas diketahui, usai kegiatan sosialisasi dan simulasi penanganan kebakaran sekaligus penanganan satwa liar, petugas dari dan Damkar Tuban mengajak anak-anak TK bersama guru dan orang tua wali bermain hujan buatan dari spay mobil damkar. (Ibn/Jun).

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: