TUBAN, (Ronggo.id) Para petani di Tuban tidak hanya menghadapi susahnya mencari pupuk subsidi, melainkan mereka juga dibikin frustasi akibat ulah hama burung emprit yang merusak tanaman padinya.

Berbeda dengan hama Lainya, burung emprit atau burung pipit menyerang tanaman padi dengan cara memakan bulir padi disaat tanaman padi berusia 70 hingga 80 hari.

“Susah sekali mengusir burung,” keluh Supriyanto (46), petani di Bulurejo, , Kabupaten , Jumat (6/1/2023).

Saat ditemui di pematang sawah miliknya, Supriyanto mengatakan, untuk mengurangi serangan burung pipit, ia memasang plastik panjang dan lembaran seng di beberapa titik. Tujuannya, plastik dan seng yang tertiup angin akan bergerak dan menghasilkan suara untuk menakuti-nakuti burung.

Selain itu, juga dipasang orang-orangan sawah, kendati begitu masih tidak cukup untuk mengusir gerombolan burung pemakan padi tersebut. Sehingga terpaksa ia pun harus berjaga setiap hari sembari mengelilingi sawah untuk mengusir burung agar tanaman padinya yang tinggal beberapa hari lagi panen bisa aman.

“Kalau tidak dijaga dan dikelilingi setiap hari nanti dimakan burung, dan bisa jadi tidak ada yang tersisa untuk di panen ” lanjutnya.

Tak hanya dirinya, petani yang lain juga dibuat gedebukan akibat ulah Burung emprit. Karena jika dibiarkan produktivitas panenan padi petani akhir tahun ini dipastikan akan turun drastis.

“Kalau satu-dua burung sih tidak akan masalah. Namun burung emprit datang secara bergerombol dan jumlahnya ratusan,” bebernya.

Pantauan langsung media Ini di sawah milik supriyono, memang ada puluhan hingga ratusan ekor burung emprit yang beterbangan secara bergerombol dari satu lahan ke lahan padi lainnya di sana.

Saat diusir di satu petak, mereka mendatangi petak lain. Jika pemilik petak lain mengusir burung itu, maka hama tersebut akan kembali ke lahan padi sebelumnya saat petani lengah. Kondisi ini membuat para petani terpaksa kucing-kucingan dengan burung. (Ags/Jun).

Dapatkan Berita Terupdate RONGGO ID di: