TUBAN, (Ronggo.id) – Nilai pagu anggaran proyek rehabilitasi Jembatan Glendeng penghubung Kabupaten Tuban – Bojonegoro ‘Terjun Bebas' dari yang semula direncanakan.
Awalnya Pemerintah Kabupaten Tuban menyiapkan anggaran sebesar Rp30-33 miliar. Namun kini anggaran tersebut dipangkas hingga tinggal sekitar Rp20 miliar.
“Hasil (perhitungan) konsultan Jembatan Glendeng itu hanya memerlukan anggaran kurang lebih sekitar Rp20 miliar sekian,” tutur Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Kamis (6/7/2023).
Dikatakan Lindra, proyek pembangunan Jembatan Glendeng sudah mulai ditenderkan ulang setelah lelang sebelumnya gagal lantaran selama masa sanggah para peserta lelang tidak juga melengkapi syarat administratif yang ditentukan.
“Jadi selama masa sanggah belum ada perbaikan-perbaikan administrasi yang dilakukan oleh yang bersangkutan,” katanya.
Lindra optimis jika pembangunan infrastruktur yang melintang diatas Sungai Bengawan Solo tersebut bakal rampung dalam kurun waktu 5 sampai dengan 6 bulan. Untuk itu ia berharap seluruh tahapan lelang selesai diakhir bulan ini sehingga di bulan berikutnya bisa langsung mulai digarap.
“Saya pastikan dan anggaran juga sudah ada. Insyallah di tahun ini dan di akhir tahun ini saya wajibkan (pembangunan Jembatan Glendeng) sudah selesai,” ujarnya.
Dikutip dari laman LPSE, pada lelang sebelumnya tercatat ada 43 peserta mengikuti lelang, 4 diantaranya mengajukan penawaran, masing-masing PT Mitra Karya Mandiri Jaya dengan harga penawaran Rp19.338.401.803,35.
Kemudian, PT Jaya Mulya Groups dengan harga penawaran Rp19.819.814.919,87. Urutan ketiga PT. Timbul Persada yang menawar Rp20.428.440.000. Sedangkan kontraktor keempat yakni PT Bhakti Tama Persada menawar Rp20.543.880.000. (Ibn/Jun).