, (Ronggo.id) – Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja (UPT BLK) Tuban Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur menyiapkan 9 paket program pelatihan berbasis kompetensi.

Adapun 9 paket program pelatihan tersebut, meliputi pengoperasian mesin CNC, instalasi listrik, desain grafis,, pembuatan roti dan kue, menjahit pakaian dasar, las listrik SMAW 3G, otomotif R2, practical office advance, dan teknik pendingin.

Kepala UPT Disnakertrans Jatim, Takhiyat menyebut, kegiatan pelatihan berbasis kompetensi ini diikuti sebanyak 144 peserta, pelaksanaanannya terhitung mulai tanggal 11 April hingga 7 Juni 2023 mendatang.

“Materi yang disampaikan terdiri 20 persen teori dan 80 persen praktik, dengan tingkat kehadiran minimal 80 persen,” ucap Takhiyat saat pembukaan pelatihan berbasis kompetensi, di aula BLK di jalan dr. Wahidin Sudiro Husodo Tuban, Senin (10/4/2023).

Takhiyat mendorong agar para peserta  bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan untuk mengembangkan pengetahuan yang sebelumnya diperoleh dari sekolah ditambah adanya vokasi dari BLK. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan para peserta siap untuk memasuki dunia kerja.

“Peserta harus serius hingga usai, karena nantinya juga akan diikutsertakan dalam uji kompetensi kerja dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BNSP,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Tuban, Sugeng Purnomo menyambut baik kegiatan pelatihan yang selama ini rutin digalakkan oleh UPT BLK. Menurutnya, hal ini sejalan dengan arah kedepan Kabupaten Tuban sebagai kota industri.

“Tentunya ini yang harus dipersiapkan untuk lapangan kerja bagi pencari kerja atau angkatan kerja,” terang Sugeng.

Mantan Camat Kerek itu menyatakan, yang perlu disampaikan kepada masyarakat maupun pengambil kebijakan ditingkat bawah, bahwa dengan kehadiran perusahan-perusahaan di Tuban, maka lapangan kerja juga terbuka lebar. Kedepan diperkirakan 30ribu sampai dengan 40 ribu tenaga kerja yang akan terserap.

“Yang perlu dipahami masyarakat, lapangan kerja itu tidak mutlak untuk masyarakat Tuban saja, termasuk di desa ring 1 perusahaan,” tuturnya.

Kegiatan pelatihan ini, ujar Sugeng, adalah bagian dari upaya penyiapan tenaga kerja yang kompeten, dimana semua masyarakat Tuban memiliki kesempatan yang sama, sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.

“Karena dengan pilihannya sendiri akan lebih ditekuni, lebih semangat, karena sesuai harapan. Dengan begitu motivasi akan lebih besar untuk meraih kesuksesan,” tutupnya. (Ibn/Jun).