, () – Baru selesai direhab beberapa waktu yang lalu, tiang lampu yang merupakan fasilitas pendukung Trotoar kini sudah rusak. Hal ini menuai reaksi keras dari anggota .

Menurut Ketua Komisi I DPRD Tuban, Fahmi Fikroni, dari hasil temuanya, robohnya tiang lampu yang baru saja selesai direhab itu diduga karena kontuksinya hanya di las, sehingga mudah roboh ketika diterpa angin kencang.

“Ini sudah tiang lampu ketiga yang roboh. Beruntung saat kejadian tidak ada orang disekelilingnya, sehingga tidak ada korban jiwa,” ucapnya, Senin (13/2/2022).

Pria ramah itu menilai bahwa proyek tersebut diduga dikerjakan asal-asalan lantaran pihak rekanan harus memenuhi target waktu sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Sejak awal kami sudah menduga karena rekanan takut kena denda ketika pekerjaannya molor sehingga mau tidak mau pengerjaannya asal selesai, sehinga begini ini kejadianya,” imbuh anggota DPRD dari Dapil 5, Jenu, Tambakboyo, Bancar, Jatirogo itu.

Diungkap Roni, temuan lain bahwa proyek trotoar tersebut diduga dikerjakan tidak sesuai ketentuan, nihilnya papan informasi proyek yang seharusnya ada disetiap proyek pembangunan milik pemerintah sebagai bentuk transparansi anggaran.

Oleh karenanya, dalam waktu dekat ini pihaknya akan memanggil dinas terkait dan pihak rekanan atau kontraktor yang mengerjakan proyek rehabilitasi trotoar yang berada di jalur Pantura Tuban – Semarang tersebut.

“Karena tidak ada papan proyeknya sehingga kami, maupun masyarakat juga tidak tahu berapa besar anggaranya,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (PUPR PRKP) Tuban, Agung Supriyadi mengatakan robohnya tiang lampu diduga karena tersenggol kendaraan.

“Kemungkinan besar kesenggol truk parkir waktu sore atau malam hari. Soalnya yang sebelah timur juga ada yg retak dan tiang lampu agak melengkung,” katanya.

Ditanya apakah ada indikasi pengurangan volume saat pengerjaan trotoar tersebut sehingga tiang lampu mudah roboh, hingga berita ini diturunkan Kadis yang akrab dipanggil Agung itu belum juga menanggapi.

Dari informasi yang dihimpun dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Tuban, proyek Rehabilitasi Trotoar RE Martadinata dikerjakan oleh CV BSR dengan nilai pagu Rp1.980.000.000 (Satu miliar sembilan ratus delapannya puluh juta).

Pantauan di lokasi, meskipun proyek rehabilitasi trotoar tersebut sudah selesai pengerjaanya beberapa bulan yang lalu, namun tidak semua dipasang marmer.

Berbeda dengan yang sebelah timur, disebelah barat monumen Pancasila nampak dibiarkan tanpa marmer. (Ibn/Jun).